Beda Sikap saat Anies Baswedan dan Kaesang Berkegiatan di Bandung

Beda Sikap saat Anies Baswedan dan Kaesang Berkegiatan di Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 10 Okt 2023 12:00 WIB
Anies Baswedan dan relawan menggelar diskusi sambil lesehan di luar Gedung Indonesia Menggugat
Anies Baswedan dan relawan menggelar diskusi sambil lesehan di luar Gedung Indonesia Menggugat (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Bacapres Anies Baswedan dan Ketum PSI Kaesang Pangarep sama-sama mengunjungi di Kota Bandung pada Minggu (8/10) kemarin. Namun keduanya mendapat 'perlakuan' berbeda ketika tiba berkegiatan di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat ini.

Di hari itu, Anies Baswedan beragenda melakukan pertemuan dengan relawan Change Indonesia di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) dan Kaesang, beragenda menghadiri acara yang digelar oleh Gerakan Generasi Milenial Indonesia (GGMI) di SOR Arcamanik.

Namun agenda Anies yang mestinya dilakukan di dalam gedung GIM batal lantaran izin yang telah dikantongi tiba-tiba dicabut oleh pengelola GIM yakni UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengelola mencabut izin pemakaian gedung cagar budaya itu karena menganggap kegiatan Anies berbau kampanye setelah melihat banyak atribut dan baliho bertuliskan capres-cawapres hingga spanduk partai politik.

Kendati demikian, pertemuan Anies dengan relawan Change Indonesia tetap digelar di luar gedung. Anies pun bersama rombongannya langsung ikut duduk lesehan bersama para relawan.

ADVERTISEMENT

Sedangkan kegiatan Kaesang berjalan mulus, Kaesang tetap bertemu dengan kelompok milenial di SOR Arcamanik. Pengelola tempat yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar hanya melayangkan surat teguran kepada panitia karena ditemukan sejumlah atribut parpol pada kegiatan itu.

Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin angkat bicara soal perlakuan Pemprov terhadap dua kegiatan politisi di Kota Bandung saat itu.

Bey mengatakan, pencabutan izin kegiatan Anies di GIM dilakukan demi menegakkan aturan. Menurutnya pengajuan izin acara yang dihadiri Anies itu awalnya adalah kegiatan diskusi.

Namun kata Bey, malam hari jelang acara, ditemukan berbagai baliho bertema politik. Dengan begitu Bey menyebut acara di GIM itu melanggar Peraturan KPU Pasal 71 Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum.

"Namun satu hari menjelang acara, hari Sabtu malam, teman-teman Dinas Pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat melihat baliho dengan tulisan capres cawapres. Sudah jelas bahwa aturan KPU melarang adanya pelaksanaan yang bersifat seperti kampanye selama sebelum kampanye," jelas Bey di Gedung Sate, Senin (9/10/2023).

Menurutnya, Anies Baswedan sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta dan juga Menteri Pendidikan akan paham dengan apa yang dilakukan Pemprov Jabar yang membatalkan izin penggunaan bangunan GIM untuk agenda politik.

"Saya kira juga Pak Anies sebagai mantan Gubernur, mantan menteri juga paham, bahwa ada aturan yang harus ditegakkan oleh para ASN. Dengan demikian saya dan teman-teman ASN dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini hanya menegakkan aturan, dengan menurunkan baliho dan memberikan konfirmasi ulang kepada pemohon bahwa ternyata ini tidak diskusi, karena ada politiknya," tutur Bey.

Dia juga mengungkapkan, panitia acara sudah dikabarkan mengenai pencabutan izin itu dan menerima alasannya. Namun pada Minggu pagi massa tetap berdatangan ke GIM. Karena itu, Pemprov Jabar memberi kebijakan sehingga acara tetap berlangsung meski di halaman GIM.

"Tetapi besoknya Polrestabes Bandung berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat menyampaikan bahwa peserta acara sudah menuju Gedung Indonesia Menggugat dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kemudian kebijakan memberikan izin, tapi hanya di halaman kalau terkait politik," ujarnya.

Sedangkan terkait kegiatan Kaesang di SOR Arcamanik, Bey memastikan tidak ada unsur kampanye dalam acara tersebut.

"Di acaranya Mas Kaesang tidak ada sama sekali atribut partai, dan dalam diskusinya pun Mas Kaesang tidak menyampaikan sama sekali ajakan untuk memilih calon tertentu, partai tertentu," ungkap Bey.

Ketum PSI Kaesang Pangarep saat berdiskusi bersama para anak muda Jabar di BandungKetum PSI Kaesang Pangarep saat berdiskusi bersama para anak muda Jabar di Bandung Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar

"Bahkan beliau menyebutkan semua partai, semua capres, dan juga mengajak generasi muda untuk menggunakan hak suara pada pemilu," sambung dia.

Meski begitu, Bey mengaku Pemprov Jabar tetap melayangkan surat teguran kepada panitia acara di SOR Arcamanik. "Ke panitia semua dikirim teguran. Dikirim teguran karena sama isinya," tegas Bey.




(bba/dir)


Hide Ads