Panas Bandung di Atas 30 Derajat Celcius, BMKG: Belum Ekstrem

Panas Bandung di Atas 30 Derajat Celcius, BMKG: Belum Ekstrem

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 09 Okt 2023 17:45 WIB
Ilustrasi gelombang panas
Ilustrasi panas (Foto: Dok. Detikcom)
Bandung -

Cuaca panas terik begitu dirasakan oleh masyarakat di Bandung Raya sejak sepekan terakhir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, suhu udara di Bandung Raya dalam sepekan terakhir ada di atas 30 derajat Celcius.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu mengatakan, pengaruh El Nino dan IOD positif membuat kemarau di tahun 2023 ini menjadi lebih kering. Ini juga ditandai dengan awan yang relatif lebih sedikit dibanding kondisi perawanan normal klimatologisnya.

"Dengan demikian, maka permukaan bumi pada siang hari menjadi lebih panas, karena tidak ada penyerapan maupun proses pemantulan sinar gelombang pendek yang dipancarkan oleh matahari," kata perempuan yang akrab disapa Ayu ini, Senin (9/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, Ayu mengungkapkan lazim jika pada siang hari suhu udara terasa lebih terik. Meski begitu, dia menyebut suhunya tidak mencapai kategori esktrem.

"Pada bulan September dasarian III, posisi semu matahari berada di ekuator atau biasa disebut dengan ekuinoks, sehingga sinar matahari yang dipancarkan semakin banyak pada dasarian III September ini," jelas Ayu.

ADVERTISEMENT

"Namun sekali lagi, kondisi ini tidak akan menyebabkan suhu maksimum menjadi ekstrem," imbuhnya.

Stasiun Geofisika Kelas I Bandung mencatat, suhu udara di Bandung Raya dalam 7 hari terakhir ada di atas 30 derajat Celcius. Rinciannya, 2 Oktober 33,1 derajat, 3 Oktober 33,2 derajat, 4 Oktober 31,6 derajat, 5 Oktober 32,6 derajat, 6 Oktober 34,6 derajat, 7 Oktober 34,6 derajat dan 8 Oktober 35,6 derajat.

Ayu juga menjelaskan, suhu udara normal di Bandung Raya untuk bulan September ialah 30,3 derajat Celcius, sementara untuk bulan Oktober di angka 30,1 derajat Celcius. Sementara definisi suhu udara ekstrem adalah kondisi suhu udara yang mencapai 3 derajat atau lebih di atas nilai normal.

"Dengan demikian suhu maksimum ekstrem pada bulan Oktober sudah terjadi pada tanggal 2, 3, 6, 7, dan 8 Oktober. Hingga hari ini belum terjadi lagi suhu maksimum ekstrim di Kota Bandung," tegasnya.

Lebih lanjut, menurutnya kondisi panas di permukaan bumi menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara antara satu lokasi dengan lokasi lain, yang menyebabkan meningkatnya kecepatan angin dengan skala lokal.

"Panas terik pada siang hari dan angin kencang pada siang hingga sore hari adalah kondisi cuaca yang lazim terjadi pada puncak kemarau. Sehingga masyarakat dihimbau untuk tidak panik, namun mempersiapkan diri untuk mengurangi resiko bencana," tutup Ayu.

(bba/yum)


Hide Ads