Cerita Pandi dan Warung Sampahnya yang Bantu Perekonomian Warga

Cerita Pandi dan Warung Sampahnya yang Bantu Perekonomian Warga

Daffa Sarja - detikJabar
Sabtu, 07 Okt 2023 19:00 WIB
Minggu melukis di galeri seni milik Pandi Mulyana di Kabupaten Bandung.
Minggu melukis di galeri seni milik Pandi Mulyana di Kabupaten Bandung. (Foto: Magang Kampus Merdeka detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Pandi Mulyana (39), warga Kampung Babakan Asta RT 02, RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, merupakan seniman yang memanfaatkan sampah popok menjadi karya seni.

Cinta Pandi kepada lingkungan sudah tumbuh sejak lama bahkan sebelum dia menggeluti daur ulang sampah popok. Sejak 2018, dia memiliki sebuah warung sampah di kediamannya.

Warung sampah milik Pandi memfasilitasi warga yang ingin menukarkan sampah seperti botol plastik, botol kaca, dus, duplex, besi. Nantinya sampah tersebut akan ditimbang dan dinilai harganya kemudian ditukar menjadi berbagai jenis kebutuhan rumah tangga, seperti beras, telur, gula, garam, dan barang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bermula pada tahun 2018 sebelum saya terjun ke (daur ulang) diapers, saya membuka Warung Sampah di rumah. Jadi warga ada yang beli keperluan rumah, bayarnya pakai sampah. Untuk nilainya sendiri kita timbang, misalkan 1 kilogram botol bekas cukup ditukar dengan garam atau gula," ucap Pandi kepada detikJabar, belum lama ini.

Sampah yang diterima dari warga bakal Pandi jual ke pengepul dan akan dibelanjakan kembali menjadi kebutuhan rumah tangga yang lain. "Kalau masalah menikmati hasil, alhamdulillah saya juga ikut menikmati hasil bersama. Setidaknya saya bisa membantu meringankan kebutuhan warga yang ingin beli kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan sampah," jelas Pandi.

ADVERTISEMENT

Namun warung sampah ini tak bertahan lama. Berbagai masalah muncul termasuk hantaman pandemi COVID-19 dan membuat tempat ini tutup. Situasi itu membuat Pandi sempat terpuruk sebelum akhirnya kembali bangkit.

Pandi mengubah warung sampah miliknya menjadi sanggar lukis. Tempat ini menjadi sarana bagi anak-anak sekitar untuk belajar dan mengekspresikan diri lewat lukisan. Wadah tersebut diberi nama Minggu Melukis. Tentu saja, media lukis yang digunakan terbuat dari hasil daur ulang sampah yang diolah Pandi.

"Hasil karya yang dari diapers, nantinya dilukis sama anak-anak. Kita siapin semuanya, mulai dari bahan, cat, kuas, tanpa dipungut biaya sedikitpun," kata Pandi.

Minggu melukis di galeri seni milik Pandi Mulyana di Kabupaten Bandung.Minggu melukis di galeri seni milik Pandi Mulyana di Kabupaten Bandung. Foto: Magang Kampus Merdeka detikJabar

Manfaat untuk Warga

Tiap akhir pekan, sering kali Pandi mengadakan lomba melukis yang dilakukan di galeri seni miliknya. Menjadikan karya diapers miliknya sebagai kanvas untuk menuangkan kreasi serta imajinasi anak-anak yang ikut dalam kegiatan tersebut.

"Biasanya seminggu sekali tiap libur sekolah, suka ada belajar melukis di tempatnya Kang Pandi. Anak-anak ngelukis di karya diapers yang Kang Pandi buat. Tanpa di pungut biasa, buat alat-alat kaya cat juga udah Kang Pandi sediakan," ucap salah satu warga Elin Marlina kepada detikJabar belum lama ini.

"Kegiatan ini juga bisa jadi ajang latihan buat anak-anak berkreasi dan belajar melukis bersama. Lumayan buat ngisi waktu libur anak-anak juga, bermanfaat pula," pungkasnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads