Kala Musik Dituangkan Jadi Karya Lukis

Kala Musik Dituangkan Jadi Karya Lukis

Muhammad Hasanudin Zuhdi - detikJabar
Minggu, 08 Okt 2023 06:00 WIB
Karya seni dari limbah popok buatan warga Kabupaten Bandung, Pandi Mulyana.
Karya seni dari limbah popok buatan warga Kabupaten Bandung, Pandi Mulyana. (Foto: Dini Putri/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Kreativitas dalam melukis, biasanya bergantung pada imajinasi dan emosi dari si pelukis. Bagi beberapa seniman, sumber inspirasi karyanya itu memiliki hubungan dengan panca indera seperti pendengaran.

Tak ayal jika instrumen musik sering dikaitkan dalam penciptaan karya seni yang mempengaruhi kreativitas mereka. Seperti yang dilakukan oleh Pandi Mulyana (39) pelukis asal Kampung Babakan Asta RT 02, RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Seniman yang menjadikan limbah popok sebagai karya seni itu menyebut jika musik berpengaruh terhadap hasil karyanya. Bagi Pandi, musik bukan hanya sebuah suara, melainkan ekspresi jiwa yang dituangkan ke bait-bait melodi yang mendalam. Dia sering kali memutar musik yang sesuai dengan suasana hati demi membuat karya. Biasanya dia mendengarkan instrumen biola ketika berkarya saat suasana hati yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Instrumen musik biola yang nggak ada suara penyanyinya. Jadi, rasa suasana jadi hening gitu," ungkapnya saat berbincang dengan detikJabar, belum lama ini.

Ia pun juga mengatakan, jika ia sedang berada dalam situasi yang kurang menyenangkan, ia pun akan menyetel musik dengan suara yang keras untuk meluapkan emosinya. "Kalau lagi marah, iya musiknya yang keras. Tapi kalau kebetulan hening, musiknya lebih ke arah yang hening," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pada intinya, musik menggugah emosi dan membantu membuka imajinasi para seniman tanpa batas. Musik adalah pelengkap yang menghidupkan warna-warni dunia seni dan memberikan inspirasi ke dalam lukisan mereka.

Pemberian Nama Pribadi pada Sebuah Karya

Nama yang disematkan dalam sebuah karya lukis biasanya mencerminkan identitas yang mendalam dan pribadi sang pelukis. Ini bisa menjadi cara bagi seniman untuk membuka pintu ke dalam dunia pribadi mereka, mengundang penonton untuk merenungkan makna dan pengalaman pribadi yang terkandung dalam karya tersebut.

Pandi Mulyana yang membuat karya seni dari sampah diapers ini juga memberikan nama dirinya pada lukisannya dengan unik dan penuh makna.

Pandi menjelaskan pada awalnya ketika ia mengunggah hasil karyanya di media sosial, banyak dari pengikutnya memanggil dirinya Bang Udi meski itu bukanlah nama aslinya. Akhirnya ia menemukan ide untuk menandai hasil karyanya itu sebagai Fun-Die yang memiliki arti rasa bahagia sampai jiwa tiada.

"Artinya sih kebahagiaan sampai mati. Jadi kita tuh berkarya tuh harus bahagia sampai mati gitu," terangnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads