Hujan deras disertai angin kencang terjadi di Kota Sukabumi pada Jumat (6/10/2023). Akibatnya, sebuah pondok pesantren salafi Assirojul Munir terendam banjir luapan saluran air.
Pantauan detikJabar di lokasi, banjir tersebut tepatnya terjadi di Kampung Baru Skip, RT 04/09, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Banjir itu diduga disebabkan oleh tanggul selokan yang jebol.
Terlihat beberapa santri dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi sedang melakukan evakuasi. Air yang masuk ke dalam asrama santri dibersihkan menggunakan alat penyedot air.
Pimpinan Pondok Pesantren Assirojul Munir, Usep Ikhwan mengatakan, peristiwa banjir luapan itu terjadi setelah para santri melaksanakan shalat Asar. Dia melihat air dari selokan tumpah ke area pesantren.
"Suara dentuman gitu. Saya nyaksian (menyaksikan) dari sini, sesudah salat Asar. Pertamanya ini terjadi jam 15:30 WIB biasa pertama (hujan) rintik-rintik, makin gede terus air meluap," kata Usep kepada detikJabar.
Baca juga: Keluarga Dini Menuntut Keadilan |
Kemudian sekitar pukul 16:10 WIB tanggul di selokan dekat ponpes tersebut jebol. Air pun memenuhi beberapa ruangan santri seperti enam kobong (asrama), majelis taklim hingga rumah ustaz. Banjir itu, kata dia, sudah sering terjadi ketika hujan turun.
"Salurannya makin ke sana makin menyempit jadi (air) masuk ke wilayah pesantren. Majelis taklim, enam ruangan asrama santri dan rumah guru di belakang. Kitab-kitabnya sebagian aman, sebagian terendam," ujarnya.
Ketinggian air banjir luapan itu diperkirakan mencapai satu meter atau sepaha orang dewasa. Beberapa santri yang terdampak sementara dipindahkan ke ruangan kelas lain.
"Tertinggi itu satu meter atau sepaha orang dewasa. Santri sementara diungsikan di ruangan yang kososng, dipindahkan. Jadi yang sebelumnya itu kasur hampir semua basah," ucapnya.
Pihaknya berharap, pemerintah daerah dapat memperbaiki tanggul selokan tersebut agar bencana banjir dapat diminimalisir. Terlebih, saat ini tengah memasuki musim peralihan dari kemarau ke musim hujan.
(yum/yum)