Pandawara Group akhirnya bertemu dengan Karang Taruna Kecamatan Simpenan dan Kepala Desa Sangrawayang. Hasil pertemuan, para pemuda asal Bandung itu mengklarifikasi sejumlah hal terkait Pesisir Loji pantai terkotor ke-4 di Indonesia
Pertemuan kedua belah pihak berlangsung di Aula Rupatama Wicaksana Laghawa Polres Sukabumi, Kamis (5/10/2023). Pantauan detikJabar, kedua belah pihak resmi islah dan menepis kabar yang selama ini beredar.
"Hasil mediasi antara Pandawara Grup, Karang Taruna dan semua aparatur desa setempat itu positif karena memang kamipun sangat menyayangkan selama ini hampir seluruh kabar yang ada di media itu kurang tepat," kata Gilang, anggota Pandawara Group kepada awak media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gilang kemudian menjelaskan soal klarifikasi yang sempat dipertanyakan oleh Karang Taruna Simpenan. Diketahui, dalam unggahan yang kini sudah ditonton oleh lebih dari 60 juta viewer itu Pandawara menuliskan narasi 'Selamat Datang di Pantai Terkotor No 4 di Indonesia'.
"Kitapun tadi mengklarifikasi menjelaskan ke pihak desa dan karangtaruna bahwasannya itu adalah urutan kunjungan, bukan peringkat terkotor, tapi urutan kunjungan (Pandawara Group)," ungkap Gilang.
Sebelumnya diketahui, Karang Taruna berencana untuk melakukan somasi terkait narasi pantai terkotor tersebut. Gilang meminta permohonan maaf atas ucapan dari Pandawara Group.
"Harapan Pandawara seperti itu, mungkin dengan terjadinya somasi tadi kita bisa lebih, pada intinya kita Pandawara Grup meminta permohonan maaf bila mana terjadi uacapan ataupun tingkah laku yang kurang berkenan disemua pihak yang ada di Desa Sangrwayang," ujarnya.
Sementara itu, Deris Alfauzi, Ketua Karang Taruna Simpenan mengatakan, persoalan yang selama ini menjadi polemik di media sosial mencair setelah adanya pertemuan yang dimediasi Polres Sukabumi.
"Tadi pertemuan dimediasi pak Kapolres, alhamdulillah apa yang hari ini ramai di media sosial dan sebagainya sudah diklarifikasi bahwasanya nomor empat terkotor di indonesia itu bukan makna yang sebenarnya, tadi sudah menyampaikan itu adalah kunjungan yang ke 4 Pandawara Group," ucap Deris.
Menurut Deris, pihaknya cukup lama berdiskusi dengan Pandawara Group karena khawatir terjadi miskomunikasi kembali. Dia berharap semua permasalahan bisa diluruskan.
"Tadi kita sempat berdiskusi bersama-sama dan mempertanyakan takutnya ada miskomunikasi kembali, tadi sepakat dua permasalahan yang muncul di media sosial itu pertama penolakan ternayata tadi disampaikan tidak ada penolakan, yang kedua penomoran itu bukan penomoran urutan rangking, tetapi penomoran kunjungan yang ke 4 Pandawara grup ke Kabupaten Sukabumi khususnya Kecamatan Simpenan," ujarnya.
(sya/mso)