Pandawara Viralkan Pantai Terkotor di Sukabumi, Ini Kata Bey Machmudin

Pandawara Viralkan Pantai Terkotor di Sukabumi, Ini Kata Bey Machmudin

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 04 Okt 2023 16:15 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Kades Sangrawayang, Muhtar saat berdiskusi soal sampah di pantai
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Kades Sangrawayang, Muhtar saat berdiskusi soal sampah di pantai Loji (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar )
Sukabumi -

Tanggapan positif soal viralnya video kotornya pesisir Pantai Loji oleh Pandawara Group muncul dari Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. Bey menyebut hal itu menjadi kritikan yang harus dilanjutkan dengan perbaikan.

Diketahui, Pandawara menyelipkan narasi 'Selamat Datang di Pantai Terkotor No 4 di Indonesia' di salah satu videonya. Bey menganggap itu bagian ajakan agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungannya.

"Itu baik sebetulnya mengingatkan kita semua ada sampah segala macam enggak apa apa, sebetulnya," kata Bey saat memantau aksi bersih-bersih pesisir Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bey diketahui juga sempat berbincang dengan Kepala Desa (Kades) Sangrawayang, Muhtar. Saat bertemu Bey, Muhtar mengatakan pihaknya tidak menolak aksi bersih-bersih oleh Pandawara namun ia menolak istilah pantai terkotor.

"Tadi pak kades sempat sampaikan (katanya) pak mohon maaf saya agak emosi itu, saya bilang enggak apa-apa pak itu kan biasa. Karena pak kades bukan masalah sampahnya tapi nomor empatnya (pantai terkotor), tapi itu enggak apa-apa, itu kritik kepada kami yang lebih kepada masyarakat harus diperhatikan lagi soal lingkungan, lebih kepada pencegahannya," ujar Bey.

ADVERTISEMENT

Bey mengungkap, di Jawa Barat ada beberapa kawasan yang selama ini kerap diadukan oleh masyarakat. Diantaranya Bekasi dan di Cileungsi. Namun, aduan itu berjalan di tempat karena kondisi minimnya bukti penyebab kotor tersebut.

"Beberapa kali, termasuk di Bekasi dan di Cielungsi itu yang sulit itu pembuktiannya, barang bukti yang sulit sekali kita tahu ada limbah di Cileungsi, itu masyarakat berkali-kali mengadukan kepada kami Cileungsi Bekasi, barang bukti secara hukum amat sulit dibuktikan akhirnya tidak kena sanksi itu," papar Bey.

Ia meminta bantuan kepada masyarakat agar bisa memberikan bukti siapa yang membuang sampah secara serampangan hingga mengakibatkan banyaknya sampah.

"Kita minta bantuan masyarakat juga akalau ada barang bukti foto atau segala macam kirim ke kami segera," pungkas Bey.

(sya/yum)


Hide Ads