TKW Cianjur Disekap-Diancam Dibunuh di Kamboja

TKW Cianjur Disekap-Diancam Dibunuh di Kamboja

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 02 Okt 2023 14:55 WIB
TKW Cianjur yang disekap di Kamboja
TKW Cianjur yang disekap di Kamboja (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cianjur diduga disekap di Kamboja. Bahkan TKW bernama Vivi Hartari (20) itu diancam akan dibunuh dan tidak dapat pulang ke tanah air jika tidak memberikan uang sebesar Rp 65 juta.

Dalam video yang beredar, terlihat Vivi meminta bantuan agar segera diselamatkan. Dengan nada lirih dan pelan, Vivi mengaku jika dirinya disekap di tempatnya bekerja.

Menurut Vivi jika ingin dibebaskan dan bisa pulang ke tanah air, dirinya harus membayar uang sebanyak Rp 65 juta kepada pelaku penyekapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya disekap di Kamboja, tolong saya harus bayar Rp 65 juta. Tolong saya," ungkap Vivi dalam video.

Kusraharjo (62), ayah Vivi, mengatakan anaknya berangkat ke Kamboja pada 6 September 2023 lalu. Korban bekerja usai mendapatkan informasi lowongan di media sosial.

ADVERTISEMENT

"Dapet info lowongan pekerjaannya dari media sosial. Tidak tahu prosesnya gimana, tiba-tiba saya dapat kabar jika anak saya akan berangkat bekerja pada awal September," kata dia, Senin (2/10/2023).

Beberapa pekan bekerja, tiba-tiba vivi menghubunginya ingin pulang kembali ke Cianjur. Namun anaknya tersebut diminta untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang mempekerjakannya.

"Tiba-tiba anak saya telepon, mau pulang. Tapi tidak bisa karena harus bayar uang Rp 65 juta. Tidak tahu harus bayar ke siapanya atau siapa yang minta. Karena ngobrolnya juga tidak lama, dengan nada yang pekan juga. Seperti sedang ada yang mengawasi anak saya saat telepon itu," tuturnya.

Menurutnya tidak hanya disekap, Vivi juga diancam akan dibunuh apabila tidak segera membayar Rp 65 juta sebagai uang tebusan.

"Ada ancaman akan dibunuh juga anak saya kalau tidak segera bayar. Jadi tidak hanya disekap tidak boleh pulang ke tanah air," kata dia.

Dia mengaku bingung harus berkomunikasi dengan siapa untuk bisa memulangkan anaknya, sebab dirinya juga tidak tahu pihak sponsor yang sudah memberangkatkan anaknya.

"Saya menduga anak saya diberangkatkan secara ilegal. Karena bisanya wisata bukan kerja. Tapi saya bingung karena tidak tahu siapa sponsornya. Jadi mau minta pertanggungjawaban juga ke siapa," kata dia.

Ia berharap pemerintah bisa turun tangan untuk memulangkan anaknya. "Saya harap bantuan dari pemerintah. Saya hanya orang kecil yang sehari-hari kerja ebagai tukang servis elektronik yang penghasilannya hanya cukup untuk makan. Saya minta tolong agar anak saya diselamatkan," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Tenaga Kerja untuk menindaklanjuti informasi adanya TKW yang disekap di Kamboja.

"Saya sudah minta Disnaker tindaklanjuti. Bantu proses pemulangannya," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads