Puluhan menara canggih dipasang oleh pasukan Rusia di Kota Mariupol yang kini telah mereka kuasai. Hal tersebut dilakukan oleh pasukan Rusia agar menyadap segala aktivitas berbasis digital dari warga Ukraina.
Mengutip dari detikINET yang juga melansir dadi Insider, tujuan pasukan Rusia memasang perangkat tersebut untuk keperluan komunikasi militer. Penasihat Walikota Mariupol, Petro Andryushchenko menyampaikan bahwa perangkat itu dapat memantau percakapan hingga lalu lintas dari warga Mariupol.
"Ini adalah peralatan untuk memantau percakapan dan lalu lintas internet warga Mariupol," tulis Andryushchenko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pasukan Rusia telah mendirikan sekitar 40 menara serupa di Mariupol selama tiga bulan terakhir. "Ini adalah sebuah aksi kendali total. Orwell akan terkejut tentang bagaimana cerita fiksinya telah menjadi kenyataan di kota Mariupol," lanjutnya melalui Telegram, yang merujuk pada cerita novel George Orwell berjudul 1984.
Pada akhir bulan Juni silam, dia juga melaporkan dalam sebuah postingan di Telegram bahwa komunikasi seluler di kota yang diduduki itu masih merupakan tantangan yang signifikan bagi.
Andryushchenko pun memperingatkan penduduk Mariupol yang mulai menggunakan kartu operator seluler bernama "Phoenix", bahwa Rusia menyadap pembicaraan mereka. Maka, mereka harus hati-hati saat berkomunikasi dengannya.
"Secara resmi, penjajah membagikan kartu 'Phoenix'. Padahal kenyataannya, individu yang terkait dengan orang lokal menjualnya masing-masing seharga 450 hryvnia (mata uang Ukraina-red)," katanya dalam tulisan itu.
Baca juga: 3 Senjata Rusia yang Paling Ditakuti Ukraina |
"Setiap percakapan yang Anda lakukan adalah semacam buku terbuka. Setiap perkataan yang ceroboh menimbulkan risiko bagi para individu di Mariupol. Jangan membahayakan keselamatan orang yang Anda cintai!," tegas Andryushchenko.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)