Bupati Herman Angkat Bicara Soal Polemik Umrah Bareng Pejabat Cianjur

Bupati Herman Angkat Bicara Soal Polemik Umrah Bareng Pejabat Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 29 Sep 2023 20:30 WIB
Bupati Cianjur Herman Suherman
Bupati Cianjur Herman Suherman (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Bupati Cianjur Herman Suherman membantah dugaan gratifikasi dalam agenda umrah bersama pejabat dan tim sukses. Bahkan Herman mengaku tidak ikut berangkat dalam rombongan tersebut.

Bantahan itu disampaikan Herman melalui video yang diunggah di akun Instagram miliknya pada Jumat (29/9/2023) siang.

Dalam video itu, Herman menyebut dia dan para pejabat tidak berangkat umrah bersama 100 lebih rombongan yang berangkat pada Kamis (28/9/2023) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dan para pejabat tidak berangkat umrah bersama dengan rombongan yang berangkat kemarin. Bahkan sejak jauh hari saya sudah menyatakan tidak akan berangkat, dan akan fokus pada penanganan gempa serta pekerjaan lainnya," kata dia, Jumat (29/9).

Herman mengaku awalnya berniat untuk berangkat umrah dan mendaftar, namun dia membantah jika dirinya daftar dan dibiayai oleh orang lain. Dia juga menegaskan jika tidak ada gratifikasi dalam pendaftarannya beberapa bulan lalu.

ADVERTISEMENT

"Saya memang berniat daftar, tapi dengan situasi pekerjaan tidak jadi. Memang banyak yang menawarkan untuk memberangkatkan tapi saya tolak karena saya masih mampu untuk berangkat dengan biaya sendiri," kata dia.

Selain itu, Herman menyebut aksi penganiayaan yang dilakukan oleh peserta umrah sekaligus Timsesnya di luar sepengetahuannya.

"Hal yang kurang baik (penganiayaan) itu di luar sepengetahuan saya. Kalaupun itu sepengetahuan saya, saya meminta maaf," kata dia.

Herman juga mengajak masyarakat untuk tetap bersatu dan menjaga kondusifitas. "Kita sama-sama jaga kondusifitas demi Cianjur yang maju, mandiri, religius, dan berakhlak mulia," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Himpunan Mahasiswa Tjianjoer (Himat) melaporkan dugaan gratifikasi dalam agenda umrah bareng pejabat, politisi, hingga timses di Kabupaten Cianjur. Pasalnya kegiatan tersebut diduga dimodali salah seorang pengusaha.

Ketua Himat Edwin Nursalam, mengatakan dugaan gratifikasi menguat ketika sejumlah jemaah umrah bareng memberikan keterangan dan menyebutkan sosok pengusaha yang membiayai kegiatan umrah bareng tersebut.

"Sebenarnya dari awal kami sudah mendapatkan sejumlah informasi, diduga sejumlah jemaah yang ikut umrah bareng tersebut dibiayai oleh seorang pengusaha. Ternyata informasi tersebut diperkuat oleh sebagian jemaah yang berstatemen di berbagai media belakangan ini, yang menyebutkan biaya umrahnya dibiayai seorang pengusaha berinisial D," ujar dia.

Di sisi lain, polemik terkait umrah bareng tersebut mencuat usai seorang mahasiswa menjadi korban penganiayaan.

Alief Irfan, seorang mahasiswa sekaligus Ketua Jaringan Intelektual Muda (JIM) Cianjur menjadi korban penganiayaan dan pengancaman usai pertanyakan agenda umrah bareng 127 pejabat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Aksi pemukulan itu diduga dilakukan oleh Jamaludin, salah seorang peserta umrah bareng pejabat Pemkab Cianjur, MUI, politisi pada Senin (25/9/2023).

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads