.webp)
Penanganan stunting menjadi salah satu fokus kerja dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik di Kabupaten Sumedang. Hal tersebut sebagai upaya untuk mewujudkan zero new stunting atau tidak ada penambahan angka stunting baru.
Hal itu diungkapkan Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman kepada detikJabar di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Selasa (26/9/2023).
Herman menjelaskan, Pemda Sumedang bekerjasama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 4 menggelar program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa melalui KKN Tematik. Ada tiga indikator kinerja utama dalam kegiatan tersebut, di antaranya penanganan kemiskinan, penanganan stunting dan peningkatan daya saing desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kemiskinan kita fokuskan pada indikator dengan meningkatkan literasi masyarakat miskin. Sementara untuk stunting targetnya zero new stunting atau tidak ada stunting yang baru dan untuk peningkatan daya saing desa, kami berharap ada one village one produk atau untuk satu desa, ada satu produk," paparnya.
Herman menyebut, ada 258 mahasiswa beserta ratusan dosen pembimbing dari 48 perguruan tinggi yang dilepas di 26 desa dan 26 kecamatan dalam kegiatan KKN tersebut pada Senin (25/9/2023) kemarin.
"Putaran pertama ini untuk 26 desa piloting dan putaran kedua nanti bulan Januari 2024 di 251 desa dan kelurahan," paparnya.
Ia pun menargetkan bahwa untuk semua desa dan kelurahan di Kabupaten Sumedang dapat menjadi lokus kegiatan KKN tematik pada 2024 mendatang.
"Semua desa akan menjadi lokus KKN tematik pada 2024," ujarnya.
Kegiatan KKN sendiri dibantu oleh sejumlah elemen di antaranya Forkopimda, Forkopimcam serta pihak swasta di antaranya bank bjb, bank Sumedang, Telkomsel, Indosat dan Icon plus PLN.
"Jadi nanti akan dipasang wifi gratis di 1.700 Posyandu di Kabupaten Sumedang, pokoknya stunting bisa diatasi dan Sumedang semakin maju," ucap Herman.
Kegiatan KKN tematik tersebut akan berlangsung dari mulai Senin (25/9/2023) sampai dengan Kamis, 25 Januari 2024.
(yum/yum)
