Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan bantuan sosial (bansos) beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bansos ini diberikan selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, November 2023.
Di Jawa Barat, bansos tersebut diberikan kepada 4,4 juta KPM dimana nantinya masing-masing keluarga akan menerima 10 kilogram per bulan.
Baca juga: 19 Kecamatan di Garut Alami Kekeringan |
"Jadi Jawa Barat sendiri mendapatkan 44.000 ton beras untuk satu bulan, artinya Jawa Barat mendapatkan sebanyak 140.000 ton untuk 3 bulan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Arifin Soedjayana, Selasa (12/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kata dia, ada 130.000 ton beras yang tersimpan di gudang Bulog. Cadangan beras itu disiapkan untuk mengantisipasi bila diperlukan tambahan beras untuk bansos. Selain itu, Pemprov Jabar juga menyediakan cadangan pangan daerah sebanyak 3.000 ton.
"Itu adalah untuk membackup kalau ada kekurangan dari 44.000 ton tadi yang harus dibagikan kepada 4,4 juta KPM 10 kilo untuk tiga bulannya, kalau ada yang belum menerima," jelasnya.
Menurutnya, bantuan pangan ini diharapkan dapat menyeimbangkan kembali harga di pasaran yang saat ini tengah naik. Adapun beras yang diberikan, yakni beras jenis premium dan medium.
"Untuk beras premium aman medium juga cukup banyak. Satgas pangan sudah turun ke penggilingan beras. Ada stok ada dan tidak langka. Tapi saat ini terjadi karena psikologi harga," ujarnya.
Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan, Pemprov Jabar juga akan membagikan bantuan untuk 410.691 keluarga resiko stunting (KRS). Bantuan yang diberikan berupa 1 kilogram daging ayam dan 10 butir telur ayam setiap bulannya.
Arifin mengatakan bantuan ini penting karena posisi saat ini cadangan pangan di Bulog sekitar 1,6 juta ton skala nasional hanya cukup untuk 1 bulan ke depan. Di sisi lain terjadi kemunduran panen karena dampak El Nino.
"Sebagai antisipasi cadangan pangan yang semula akan dibagikan Oktober menjadi lebih cepat 1 bulan yaitu dibagikan pada September tadi sudah launching oleh Presiden," ujar Arifin.
(bba/mso)