Warga Kampung Cipaga, Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, dihebohkan oleh ternaknya yang mati. Hewan ternak yang dikandangkan di sekitar lereng Gunung Sanggabuana itu diduga dimangsa hewan buas pada Jumat 8 September 2023.
Komandan Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Dandenharrahlat) Kostrad Sanggabuana Mayor Inf Wisnu Broto mengatakan, pihaknya telah turun tangan untuk mencegah masyarakat membalas perbuatan hewan buas yang memaksa ternak tersebut.
"Kita terima laporan Jumat, kemarin ada sekitar enam ekor domba ternak warga yang berkandang di sekitar lereng Sanggabuana mati, diduga dimangsa hewan buas," ujar Wisnu, saat dihubungi detikJabar, Selasa (26/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas peristiwa tersebut, ia kemudian memerintahkan prajuritnya untuk melakukan penelitian terhadap penyebab tewasnya domba-domba tersebut.
"Berdasarkan hasil penelitian, kami periksa bahwa domba-domba itu dimangsa oleh macan tutul Jawa. Oleh sebab itu kita cegah masyarakat agar tidak membalas, karena macan tutul Jawa ini hewan langka yang dilindungi," jelasnya.
Sang penghuni rimba Sanggabuana itu, hanya menerkam lima domba ternak warga dengan gigitannya, sedangkan satu domba dibawa untuk menjadi santapannya.
"Kita lihat dari foto-foto yang diterima dari pasukan di lapangan, ternyata lima domba hanya diracun dengan gigitannya, dilihat dari bekas gigitannya luka domba itu terinfeksi. Sedangkan satu domba hilang kemungkinan dibawa untuk jadi santapannya," ungkapnya.
![]() |
Dijelaskan Wisnu, luka paling mencolok ada pada tengkuk masing-masing domba, beberapa paha dan kaki belakang juga hilang.
"Luka di tengkuk dan paha atau kaki belakang, ini merupakan ciri khas pola serangan macan tutul Jawa dalam memangsa buruannya," ucap Wisnu.
Terpisah, Direktur Eksekutif Sanggabuana Concervation Foundation (SCF), Solihin Fuadi Mengatakan, konflik dengan macan tutul Jawa di Pegunungan Sanggabuana juga terjadi sebelumnya, namun berlokasi di wilayah adiministratif Purwakarta.
"Ini bukan yang pertama, konflik dengan hewan macan tutul jawa juga sebelumnya terjadi di wilayah Purwakarta, tapi ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan Sanggabuana masih baik, sehingga dihuni oleh macan tutul Jawa," ujar Solihin.
Baca juga: Denda Rp 23 Juta gegara Ular Piton di Leher |
Ia menuturkan, penting untuk warga agar selalu berhati-hati dan mengambil langkah-langkah pencegahan ketika berada di wilayah yang diketahui sebagai habitat macan tutul Jawa.
"Kita yang harus berhati-hati ketika berada di habitat hewan liar lainnya. Jangan mendekati atau memprovokasi hewan liar, dan mematuhi peraturan dan larangan yang telah ditetapkan untuk melindungi spesies ini dan habitatnya, yang penting jangan diprovokasi," pungkasnya.
(orb/orb)