Nestapa Santi, Hidup Dekat Pembuangan Sampah hingga Belatung Masuk Rumah

Nestapa Santi, Hidup Dekat Pembuangan Sampah hingga Belatung Masuk Rumah

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 24 Sep 2023 14:30 WIB
Nestapa Santi, lokasi rumahnya yang berdekatan dengan pembuangan sampah bikin sekeluarga menderita.
Foto: Bima Bagaskara
Bandung -

Bau tidak sedap yang menyengat hidung, lalat-lalat beterbangan kesana kemari menempel dari dinding hingga pakaian dan udara yang segar tak bisa dirasakan lagi. Semua itu terjadi karena satu masalah, sampah.

Kondisi itulah yang dialami oleh warga di sekitar TPS Cibeunying, Jalan Bengawan, Kota Bandung. Sejak beberapa pekan terakhir, warga di sana harus membiasakan diri dengan sampah yang menggunung bahkan hingga meluber ke jalan.

Sampah menumpuk karena tidak diangkut selama hampir satu bulan lamanya ini membawa masalah bagi warga disana. Santi (25) misalnya, seorang warga yang juga menjadi penjual makanan ini harus pasrah hidup berdampingan dengan sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan cuma hidup berdampingan, Santi dan keluarga juga harus merasakan hal yang kurang mengenakkan dari adanya gunungan sampah yang berada persis di samping rumah tinggalnya. Santi berujar, sampah di TPS Cibeunying sudah satu bulan menumpuk dan tidak diangkut.

"Sebulan dari tanggal 19 gak diangkut. Sempat meluber ke jalan-jalan udah dua mingguan sampai ke jalan," kata Santi saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (22/9/2023).

ADVERTISEMENT

Santi mengaku, meski TPS Cibeunying sudah ditutup dengan dipasang spanduk, namun masih banyak orang yang datang membuang sampah. Hal itu semakin membuat sampah di sana menumpuk.

"Banyak yang kalau malam nurunin sampah, jadi tengah malam suka buang sampah, kedengaran gitu motor-motor datang padahal itu sudah ditutup makanya jadi meluber," ujar Santi.

"Satu malam gak kerasa tiba-tiba sudah sampai ke jalan pas buka warung kok sudah penuh," imbuhnya.

Anak Sakit dan Belatung

Parahnya lagi, sampah menggunung membuat keluarga Santi sempat terkena penyakit. Anaknya yang berusia 1,5 tahun bahkan sempat mengidap diare. Saat ini, buah hatinya itu juga sedang sakit panas dan pilek.

"Kemarin sempat sakit, panas, sekarang batuk pilek dan sempat diare juga dua hari langsung dibawa ke dokter," ungkapnya.

Bukan cuma itu, sampah juga membuat belatung hingga lalat banyak masuk ke rumahnya. Santi pun harus mengakali agar belatung tidak masuk dengan menabur gula pasir di depan pintu masuk rumah.

"Lalat masuk ke rumah, belatung juga masuk, makanya dikasih gula di pinggir-pinggir itu kalau enggak masuk semua belatung itu," ucap Santi.

Hawa Panas

Keresahan Santi dengan menumpuknya sampah bukan cuma itu, dia juga harus merasakan hawa panas di dalam rumah. Dia mengaku keluarganya sering merasa panas ketika berbaring di atas kasur. Hawa panas itu Santi duga berasal dari tumpukan sampah.

"Ini juga kalau tidur siang-siang itu hawanya panas ya kayak ada api di bawah kasur, mungkin karena sampah ini kan panas yah. Itu pas numpuk kerasa banget kalau tidur siang panas kaya ada bara," jelasnya.

"Kalau hari biasa gak ada penumpukan mah biasa aja gitu tidur siang juga, pakai kipas ini mah terasa tetap panasnya," sambungnya menceritakan.

Hilang Pemasukan

Tumpukan sampah yang tidak kunjung diangkut juga membuat Santi dan keluarga kehilangan pemasukan. Sebab dia yang biasa berjualan nasi dan kopi harus menutup warung sejak tiga minggu terakhir.

Belum lagi, suaminya yang juga bekerja mengangkut sampah harus diam diri di rumah karena tidak bisa lagi mengangkut sampah.

"Biasanya jualan nasi kopi. Makanya gak tenang pengen secepatnya bisa diangkut ini (sampah). Suami gak kerja juga kan kerjanya narik sampah sekarang gak kerja," ungkapnya.

Untungnya saat ini, tumpukan sampah di TPS Cibeunying sudah dibersihkan dan diangkut. Santi mengaku pengangkutan sudah dilakukan sejak dua hari kemarin. Dia mendapat kabar sampah akan diangkut karena ada pejabat yang datang.

"Sudah diangkut dari kemarin, katanya kemarin dengar-dengar mau ada wali kota. Tiba-tiba datang alat berat ini langsung dibersihin," tutup Santi.




(bba/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads