Sekeluarga Alami Parkinson di Cianjur, Begini Cara Mereka Lakoni Hidup

Sekeluarga Alami Parkinson di Cianjur, Begini Cara Mereka Lakoni Hidup

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 22 Sep 2023 07:30 WIB
Saepudin salah seorang pengidap Parkinson tengah berwudhu dibantu kepondakannya
Saepudin salah seorang pengidap Parkinson tengah berwudhu dibantu kepondakannya (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Meski diuji dengan sakit dan keadaan ekonomi yang berada di garis kemiskinan, tetapi keteguhan hati satu keluarga di Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak, Cianjur yang mengidap Parkinson patut dicontoh.

Bahkan dengan kondisi tubuh yang mengidap parkinson, mereka tak pernah lalai menjalankan ibadah sebagai seorang muslim.

Tak ada raut wajah sedih dari Yayah (63), Patimah (61), Rupiah (58), Salamah (53), Saepudin (50), dan Omo (48). Sebaliknya, senyum selalu terpancar dari wajah keenam kakak-beradik yang mengidap parkinson tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan tahun hidup dengan kondisi penyakit tersebut membuat mereka sudah berdamai dengan keadaan dan sudah menerima nasibnya hidup dengan mengidap penyakit parkinson.

"Kalau dulu sempat berpikir kenapa diuji dengan penyakit seperti ini. Tapi kalau sekarang sudah menerima keadaan, mungkin ini jalan hidup kami, ujian bagi kami. Supaya kami lebih sabar," ungkap Omo, salah seorang pengidap Parkinson, Kamis (21/9/2023).

ADVERTISEMENT

Bahkan lamanya mereka berenam hidup bersama dengan keadaan yang sama, membuat mereka kompak saling membantu satu sama lainnya.

"Memang ada yang ngurus kami, anaknya Rupiah. Tapi sebisa mungkin kami berusaha mandiri, saling membantu untuk aktivitas. Kalau Yayah dan Patimah kan sudah tidak bisa bangun, jadi makan kami yang suapin. Termasuk untuk buang air dan mandi kan di tempat tidur, kami juga yang bantu mandikan dan bersihkan kotorannya," ungkapnya.

"Jadi dijalani saja kondisi seperti ini, mau gimana lagi. Yang penting kami bisa tetao bersama dan saling melengkapi sebagai kakak dan adik," tambahnya.

Saepudin, penderita Parkinson lainnya, mengatakan meski hidup dalam keadaan penyakit tersebut, mereka tak pernah melalaikan ibadah sebagai seorang muslim, baik salat, puasa, hingga mengaji.

Yayah yang kini kondisinya terbaring tak berdaya pun tetap menjalankan ibadah salat.

"Kalau ibadah tidak pernah kelewat. Termasuk teh Yayah juga tetap solat meskipun menggunakan isyarat karena badannya sama sekali tidak bisa digerakkan. Kita yang masih bisa aktivitas yang bisanya membantu untuk wudhunya. Bahkan seringkali teh Yayah yang manggil untuk membangunkan kami untuk salat tahajud juga," kata dia.

"Meskipun diberi cobaan tetap ibadah harus dijalankan. Berharap juga sama Allah SWT agar bisa diberikan kesembuhan," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads