Tumpukan sampah masih mudah ditemukan di beberapa TPS di Bandung Raya. Kondisi ini imbas dari terbakarnya TPA Sarimukti yang mengakibatkan pengangkutan sampah terhambat hampir satu bulan lamanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Prima Mayaningtias menyatakan, sampah yang belum terangkut dan kini masih menumpuk di TPS Bandung Raya jumlahnya mencapai 25 ribu ton.
"25.000 ton (sampah belum terangkut) sampai 19 September," kata Prima saat dikonfirmasi, Kamis (21/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prima menyebut, pemerintah berupaya keras menangani darurat sampah di Bandung Raya. Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan menambah lahan di TPA Sarimukti dengan luas total 1,3 hektare sebagai zona darurat.
Dari luas zona darurat itu menurutnya, kuota sampah yang bisa ditampung dari wilayah Bandung Raya saat ini hanya tersisa 7.080 ton sampah.
"Yang tersisa untuk menampung sampah Kota Bandung sebanyak 4.864 ton, Cimahi 472 ton, Kabupaten Bandung 1.140 ton dan Bandung Barat 604 ton," ungkapnya.
Sementara Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menuturkan, masih ada waktu untuk menyelesaikan persoalan sampah hingga masa darurat sampah di Bandung Raya selesai pada 25 September 2023 mendatang.
"Terus diupayakan, supaya terselesaikan dengan baik bukan sampah dari satu titik dipindahkan ke titik lain," kata Bey terpisah.
Bey mendorong pemerintah daerah untuk gencar melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Hal ini sebagai upaya menekan volume pembuangan sampah ke TPS mulai dari hulu.
"Tadi dikonfirmasikan oleh Pak Sekda dan juga Pj Wali Kota Bandung sudah menginstruksikan seluruh camat sampai lurah untuk mulai memilah sampah dari rumah," ucapnya.
Soal kebakaran TPA Sarimukti, Bey menyatakan saat ini 50 persen api yang ada sudah bisa ditangani. Namun proses pengangkutan dari TPS ke TPA di Cipatat, Bandung Barat itu masih tersendat.
"Sarimukti sudah semakin baik untuk pemadamannya. Tapi seperti itu, walau padam tetap 50 persen yang bisa di kirimkan dari setiap wilayah Bandung Raya. Mereka harus berkomitmen untuk mengurangi dari hulu," tegasnya.
(bba/tya)