Kondisi Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi semakin mengkhawatirkan akibat kemarau panjang yang disebabkan oleh fenomena El Nino. Air di danau tersebut terlihat signifikan surut sekitar 70 persen, mengancam pasokan air bagi masyarakat dan lahan pertanian.
Kepala UPTD PSDA Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno, Ir. Andria Hendraningrat mengatakan, dampak El Nino untuk Kabupaten Sukabumi memang cukup besar sekali. Bukan hanya tak ada sumber air, pengaruh penguapan air pun begitu cepat.
"Untuk danau Situ Gunung itu memang terjadi sedimentasi yang cukup tinggi, di situ daerah resapannya sudah mulai berkurang dan memang harus sudah dilakukan pengerukan," kata Andria kepada awak media, Rabu (20/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dalam kondisi normal, air Danau Situ Gunung dapat mengairi lahan pertanian seluas 100 hektar. Dengan kondisi seperti ini, laham pertanian tersebut terancam gagal panen.
"Iya, sekalipun luasannya hanya 100 hektare, tetapi harus diperhatikan untuk alokasi ketersediaan airnya," ujarnya.
Menindaklanjuti hal itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) untuk segera melakukan pengerukan di Danau Situ Gunung.
"Untuk rencananya ini, tergantung dari TNGGP. Karena itu kawasannya mereka, jadi apakah nanti itu akan diberikan sepenuhnya kepada kita untuk pengelolaannya atau tidak, syukur-syukur kalau pengelolaannya kepada kita," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen, UPTD PSDA Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno pada jauh-jauh hari telah menganjurkan kepada para petani, agar penanaman padi tidak dilakukan untuk di musim tanam satu.
"Jadi, kami menyarankan kepada petani itu, jika hendak menanam padi itu sekitar November, tapi itu pun kalau curah hujannya sudah stabil," sambungnya.