Polres Cianjur mendatangi SMP dan Mts di Kecamatan Cijati yang merupakan sekolah dari korban dan pelaku kasus 'tendangan maut'. Kedatangan polisi untuk melakukan pembinaan dan mencegah kasus serupa terulang.
Kasatlantas Polres Cianjur AKP Anaga Budiharso, mengatakan pihaknya datang ke dua sekolah tersebut untuk melakukan pembinaan terhadap siswa.
"Pembinaan yang dilakukan mulai dari pendidikan karakter, supaya siswa tidak melakukan pelanggaran yang mengarah pada tindak kriminal," kata dia, Selasa (19/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjut dia, anggota kepolisian juga memberikan sosialisasi terkait tertib lalulintas. Supaya para siswa tetap mengikuti aturan berlalulintas, mulai dari menggunakan perlengkapan keselamatan hingga tidak berkendara sebelum memiliki SIM.
Bahkan pihaknya juga membagikan sejumlah helm pada siswa yang diantar oleh orangtuanya ke sekolah menggunakan sepeda motor namun belum memiliki helm.
"Fokus utamanya juga sosialisasi tertib berlalu lintas. Beberapa siswa dan guru dikasih (helm), yang ke sekolah di ater naik motor sama ortunya tapi gak punya helm," kata dia.
Anaga berharap pasca dilakukannya pembinaan tersebut, insiden 'tendangan maut' tidak terulang kembali. Para siswa juga lebih tertib dalam berlalu lintas.
"Kami berharap kejadian kemarin merupakan yang terakhir. Para siswa menjadi generasi emas ke depan dengan karakter yang baik. Selain itu juga dapat mengikuti aturan berlalu lintas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Denis Pratama (14) dan Wisnu Pirmansyah (14), dua siswa Mts di Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur tewas usai sepeda motor yang dikendarainya jatuh lantaran ditendang siswa sekolah lain.
(dir/dir)