Penampakan meteor jatuh menggemparkan warga Jawa Barat (Jabar), khususnya di Garut dan Bandung Raya. Penampakan meteor jatuh itu viral di jagat maya dan mendapat perhatian dari peneliti antariksa.
Tim detikJabar merangkum fakta-fakta mengenai meteor jatuh tersebut. Berikut faktanya:
1. Bikin Heboh Jagat Maya
Warga Garut heboh dengan kabar kemunculan benda yang dinarasikan sebagai meteor jatuh di langit Kabupaten Garut. Penampakannya sempat terabadikan melalui video amatir yang direkam warganet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar meteor jatuh ini menjadi perbincangan di media sosial. Kabarnya, kejadian ini berlangsung pada Kamis (14/9/2023) sekitar jam 23.30 WIB. Salah satu yang mengunggah video itu adalah akun Instagram @garutupdate_.
Dalam unggahannya, pemilik akun menyebut dirinya menerima kiriman rekaman video amatir dari warganet yang menyatakan melihat secara langsung fenomena meteor jatuh ini.
"Maksud mimin ini. Yang barusan Mimin lihat, tapi enggak ke video. Kaya meteor, tapi kaya bola api juga ya. Video kiriman kang @fauzan_ahmad074 yang melihat dari Samarang Garut," tulis pemilik akun @garutupdate_.
Seperti dilihat detikJabar, Jumat (15/9/2023) dini hari, dalam video berdurasi 15 detik tersebut, menampilkan rekaman detik-detik sebuah benda menyala seperti bola api melintas di langit Garut.
"Ya Allah... ya Allah.... naon eta (apa itu). Masya Allah," ungkap sang perekam video.
2. Pengakuan Warga Garut
Ilham Syakib, warga Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut menceritakan kemunculan meteor jatuh. Ilham menuturkan, jika dia juga sempat melihat objek tersebut melintas di atas rumahnya.
"Saya lihat sedikit. Tapi memang betul ada. Menyala seperti bola api," ucap Ilham.
Irgi Febrian, warga Rancabango lainnya juga melihat objek yang sama. Menurut Irgi, objek yang dinarasikan meteor jatuh itu melintas di langit Garut malam tadi.
"Melintas dari arah Selatan ke Utara," katanya.
Sementara Tedy, pengelola akun Instagram @garutupdate_ mengatakan, selain video yang diunggahnya, masih ada beberapa warganet lain yang mengirimkan video dengan isi yang serupa, yaitu penampakan meteor jatuh malam ini.
"Ada yang mengaku melihat di Kecamatan Samarang, Bayongbong, ada juga yang katanya lihat di Majalengka," ungkap Tedy.
3. Terlihat di Cimahi
Salah satu yang menyaksikan langsung fenomena meteor jatuh itu ialah Herdi, salah polisi yang berdinas di Satreskrim Polres Cimahi. Herdi melihat dan mengabadikan meteor jatuh itu pada Jumat (15/9/2023) dini hari.
"Iya, lihat itu sekitar jam 03.50 atau 03.45 tadi malam, agak lupa pastinya. Langsung direkam pakai HP dan dibikin status di WhatsApp," ujar Herdi kepada detikJabar, Jumat (15/9/2023).
Saat fenomena astronomi itu terjadi, Herdi kebetulan sedang menjalankan aktivitas piket malam di Mapolres Cimahi. Saat sedang mendongak ke langit, ia kaget melihat kilauan cahaya di gelapnya langit Cimahi malam itu.
"Ya kaget, soalnya nggak pernah lihat langsung (meteor jatuh). Lagi rezekinya mungkin bisa lihat langsung, meskipun cuma sebentar. Videonya juga hanya 4 detik," kata Herdi.
Tak bisa dipungkiri jika pengalaman menyaksikan langsung fenomena astronomi dengan mata kepala sendiri membuat Herdi takjub. Hal itu terlihat dalam keterangan di status media sosial yang dibuatnya.
4. Ragam Tingkah Nyeleneh Warga
Warga Garut heboh saat melihat ini. Bahkan, ada sejumlah warga, yang malah bertingkah menggelitik saat melihat meteor jatuh ini.
Seperti dilihat detikJabar, dari sebuah video berdurasi 15 detik kiriman Ahmad Fauzan, seorang warga Garut yang melihat kejadian itu di Kecamatan Samarang. Dalam video tersebut, Ahmad merekam detik-detik objek menyerupai bola api itu melesat dengan cepat dari arah Utara menuju selatan. Dia sempat mengungkap sejumlah kata dalam rekaman video itu.
"Ya Allah...ya Allah... naon eta (apa itu). Masya Allah," kata Ahmad.
Ungkapan itu, kemudian disambut sejumlah teman Ahmad, yang kebetulan saat kejadian berlangsung sedang meronda bersamanya. Salah satu di antaranya, bahkan bertingkah lucu dengan berteriak meminta mobil.
"Pajero.... Pajero....hoyong Pajero (ingin Pajero). Abi hoyong Pajero (saya mau Pajero)," kelakar pria tersebut dalam video.
Ahmad Fauzan sendiri mengatakan, saat kejadian itu berlangsung, dia dan kawannya sedang melaksanakan ronda di kawasan Ponpes Assalam, Kecamatan Samarang.
Saat melihat kejadian itu, dia kemudian dengan cekatan mengambil ponsel dan merekam kejadiannya. Ahmad kemudian membagikan videonya di media sosial, hingga diunggah ulang oleh berbagai pengguna.
"Pas lagi ngerekam, teman saya bercanda minta Pajero," ungkap Ahmad.
"Katanya kan mitosnya gitu pas lagi kecil. Kalau lihat bintang jatuh, bilang satu permintaan. Dia mintaPajero," kata Ahmad menambahkan.
Simak Video 'Reaksi Warga Garut saat Lihat Meteor Melintas: 'Hoyong Pajero'':
5. Penjelasan BRIN
Penampakan benda yang diduga meteor jatuh menggemparkan warga Jawa Barat (Jabar) dan Yogyakarta. Peneliti senior Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan terkait fenomena tersebut. Peneliti BRIN membenarkan benda yang jatuh di langit dan bercahaya itu merupakan meteor. Profesor Riset Astronomi BRIN Thomas Djamaluddin mengaku telah mengkaji berbagai laporan tentang fenomena tersebut.
Menurut laporan, dikatakan Thomas, penampakan meteor jatuh itu terlihat di Bandung pada pukul 22.55 WIB, Kamis (14/9/2023). Kemudian, di Garut dengan video obyek terang, dan beberapa daerah sekitar Garut terlihat sekitar pukul 23.00 WIB.
Selain di Jabar, Thomas mengatakan laporan lainnya juga muncul di Yogyakarta pada pukul 23.15 WIB. Di Yogyakarta, dikatakan Thomas, meteor jatuh itu lebih terang.
"Bisa disimpulkan itu meteor terang. Mungkin juga ada saksi di wilayah lain antara Bandung sampai Yogyakarta," kata Thomas kepada detikJabar, Jumat (15/9/2023).
6. Diduga Jatuh di Samudra Hindia
Thomas mengaku belum mendapatkan laporan mengenai titik jatuh lokasi meteor itu. Ia menduga meteor tersebut jatuh di Samudra Hindia.
"Kalau tidak ada laporan jatuh di darat, kemungkinan besar jatuh di Samudera Hindia. Sekarang belum ada laporan titik jatuhnya," ucap Thomas.
7. Disebut Fireball
Ahli Astronomi sekaligus Dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB Hakim L Malasan pun punya penjelasan mengenai fenomena tersebut. Halim mengatakan, kemungkinan meteor yang jatuh itu jenis bolide atau fireball karena ukurannya yang cukup besar dan terlihat secara kasat mata.
"Yang paling alamiah itu biasanya disebut sebagai bolide atau meteor yang jatuh ukurannya kecil tapi kalau lihat kadarnya besar seperti itu. Bisa juga dia masuk ke dalam kategori fireball, fireball itu kalau dia meledak di angkasa gitu ya," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (15/9/2023).
8. Fenomena Lumrah saat Kemarau
Menurut Hakim, meteor jenis bolide ataupun fireball tak akan berbahaya. Apalagi, fenomena hujan meteor selama Agustus hingga Desember merupakan hal yang lumrah. Fenomena hujan meteor dapat disaksikan masyarakat karena sedang musim kemarau.
"Pertengahan Agustus kita punya hujan meteor yang cukup ramai, dan itu mungkin ada yang tersisa sampai September, bahkan sampai September ini masih ada hujan meteor, jadi hujan meteor itu kan 12 kali dalam setahun," terangnya.
Dugaan lain, kata Hakim, benda langit yang disaksikan warga Bandung itu bisa jadi adalah sampah antariksa dari satelit atau roket. Biasanya, sampah antariksa akan menyisakan partikel yang jatuh di permukaan Bumi karena jaraknya yang tidak terlalu jauh .
9. Mengandung Unsur Radioaktif
Bila memang benar sampah antariksa, Hakim meminta masyarakat agar waspada dan tidak menyimpannya sembarangan. Sebab menurutnya, ada unsur radioaktif yang akan berbahaya bagi kesehatan.
"Itu kan sampah antariksa kemungkinan ada unsur radioaktif di dalamnya, yang mungkin bisa berbahaya bagi kesehatan kalau dipegang begitu aja atau disimpan di rumahnya, misalnya bekas roket atau satelit yang jatuh, itu kan sangat berbahaya," tuturnya.
10. Jangan Simpan Meteorit
Hakim juga mengimbau kepada masyarakat agar tak menyimpan sembarangan benda yang jatuh dari langit berupa meteorit ataupun sampah antariksa. Ia menyarankan benda langit itu diserahkan ke lembaga terkait seperti BRIN.
"Imbauan saya satu, kalau meteor itu menyisakan meteorit dan kemudian jatuh ke permukaan, saya harap masyarakat tidak mengambil kemudian menyimpan sendiri gitu ya, tapi laporkan karena itu kan bukti ilmiah yang penting," tuturnya.
"Karena, banyak sekali buktinya orang kejatuhan meteor terus dijual begitu ya, bagi astronom itu miris sebetulnya seperti itu karena itu kan batuan yang punya nilai ilmiah dan penting untuk penelitian, tapi banyak yang dijual karena memang ada kolektornya yang mau membayar mahal," pungkasnya.