Kemarau panjang yang berakibat kekeringan di Jawa Barat semakin meluas. Dalam periode 1 Januari hingga 12 September 2023, kekeringan sudah berdampak di 16 kabupaten/kota di Jabar.
Berdasarkan data BPBD Jabar, daerah yang terdampak kekeringan di antaranya Bogor, Sukabumi, Garut, Bandung Barat, Purwakarta, Majalengka, Karawang, Subang, Cirebon dan Pangandaran. Kabupaten Bogor jadi wilayah paling parah mengalami kekeringan. 115 desa dan 65.054 Kepala Keluarga (KK) mengalami krisis air bersih.
Sementara untuk keseluruhan di Jabar, 109 kecamatan, 268 desa dan 129.314 KK terkena dampak kesulitan air bersih. BPBD Jabar juga telah menyalurkan bantuan 5,2 juta liter air ke daerah-daerah yang terdampak kekeringan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, kekeringan membuat sejumlah daerah menetapkan status tanggap darurat. Beberapa daerah itu di antaranya Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Garut.
"Karena butuh sumber daya yang lebih karena luasan kekeringannya lumayan besar, jadi mungkin anggaran yang dibutuhkan lebih dari yang tersedia untuk penanganan kebencanaan, makanya ambilnya dari biaya tak terduga," jelas Hadi, Kamis (14/9/2023).
Hadi menuturkan, untuk menanggulangi kekeringan, BPBD mengupayakan untuk melakukan modifikasi cuaca. Menurutnya hal itu dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Karena kebutuhannya air, kita juga upaya membuat teknologi modifikasi cuaca kita lagi upayakan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada kegiatan tersebut. Sedang kita lakukan seperti itu, apa pun yang dibutuhkan ya hujan," jelasnya.
Baca juga: Langkah DPRD Jabar Hadapi Bencana Kekeringan |
Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan kemarau yang berdampak pada kekeringan ini diperkirakan terjadi hingga Oktober 2023 mendatang. Karena itu dia meminta masyarakat untuk mulai memanfaatkan sumber-sumber air sebaik mungkin.
"Yang pasti kekeringan ini potensinya bisa sampe Oktober, diperlukan masyarakat harus benar-benar berhemat pemanfaatan air dan kita gak tahu juga dampak apakah ini prediksi apakah akan masih lanjut. Otomatis masyarakat harus bener berhemat memanfaatkan air," pungkasnya.
(bba/mso)