4 Daerah di Bandung Raya Diminta Irit Buang Sampah ke TPA Sarimukti

4 Daerah di Bandung Raya Diminta Irit Buang Sampah ke TPA Sarimukti

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 12 Sep 2023 15:49 WIB
Antrean Truk Pembuangan Sampah ke Zona Darurat TPA Sarimukti
Antrean Truk Pembuangan Sampah ke Zona Darurat TPA Sarimukti (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

TPA Sarimukti belum beroperasi secara optimal. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat meminta empat daerah di Bandung Raya mengirit jatah pembuangan sampah ke zona darurat TPA Sarimukti.

Hal itu lantaran jumlah sampah yang dibuang ke zona darurat TPA Sarimukti dilihat dari ritase serta tonase sampah tak ada pengurangan. Padahal zona darurat itu memiliki kapasitas tampung yang terbatas.

Saat ini, DLH Jabar memperluas zona darurat dari 1,7 hektare menjadi 2,6 hektare atau bertambah 0,9 hektare dengan kapasitas pembuangan sampah mencapai 23 ribu ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"zona tambahan itu kapasitasnya 23 ribu ton ya. Maka dari itu hemat-hemat lah kabupaten kota, kita nggak tahu sampai kapan (kebakaran TPA Sarimukti). Hemat hemat menggunakan kuota itu sampai nanti yang dalam (TPA Sarimukti) bisa kita operasionalkan lagi," kata Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtias saat ditemui di TPA Sarimukti, Selasa (12/9/2023).

Pihaknya sendiri sudah menyiapkan lahan perluasan pembuangan sampah di TPA Sarimukti seluas 6,3 hektare. Namun lahan itu belum bisa digunakan mengingat kebakaran masih belum teratasi.

ADVERTISEMENT

"Pertanyaannya adalah sampai kapan ini padam? karena kalau ini padam kita bisa pakai zona perluasan 6,3 hektar itu untuk 2 tahun nunggu Legok Nangka operasional. Cuma sekarang kan belum bisa," ucap Prima.

Saat ini, diakuinya jika Bandung Raya masih darurat sampah. Pihaknya sendiri sudah memerintahkan kepala daerah untuk mengurangi produksi sampah sejak dari rumah tangga.

"Jadi konsep pengurangan dari kabupaten kota di hulu, itu yang harus dilakukan karena sekarang yang dibuang itu organik Itu 60 persen. Makanya ada instruksi Gubernur buat kabupaten/kota, supaya setiap RT dan RW bikin pola-pola penanganan sampah juga," kata Prima.

Namun ia menyebut jika upaya pengurangan sampah sejak dari rumah tangga di empat daerah yang membuang sampah ke TPA Sarimukti belum berjalan dengan baik. Hal itu dilihat dari ritase dan tonase sampah yang dibuang ke zona darurat TPA Sarimukti.

"Iya sebenarnya indikatornya kalau masih banyak yang masuk ke sini (TPA Sarimukti), tanpa ada pengurangan dan di jalan masih banyak belum signifikan programnya," ucap Prima.

Pihaknya sendiri menggandeng pakar ITB untuk memadamkan kebakaran TPA Sarimukti. TPA Sarimukti bakal dibuka lagi jika sudah ada jaminan keamanan dari pihak terkait.

"Sampai petugas BPBD, polisi, TNI, dan ITB bilang aman baru kita pakai (zona perluasan di TPA Sarimukti). Kalau nggak kita nggak berani buka (TPA Sarimukti)," tutur Prima.




(dir/dir)


Hide Ads