Kesal dan kecewa, dua kata itu nampaknya menggambarkan perasan warga kota Bandung saat ini. Jelang hari ulang tahun kota tercinta yang ke-213, lagu nasional yang sudah sangat lekat dengan kota ini dikabarkan dijiplak negara lain.
Kabar ini bahkan telah jadi perbincangan di media sosial. Lagu Halo-halo Bandung diduga dijiplak nada dan liriknya, kemudian diganti dengan Helo Kuala Lumpur. Nur (26) melihat sendiri video yang diunggah oleh kanal YouTube Lagu Kanak TV itu.
Dengan animasi visual dan nada yang mencuri perhatian anak-anak, video tersebut memperlihatkan nyanyian yang nada dan beberapa liriknya sangat mirip dengan lagu Halo-halo Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa lirik Halo-halo Bandung, diganti menjadi Helo Kuala Lumpur dengan nada yang serupa. Terlihat ada sejumlah anak-anak yang bermain dan bendera negara Malaysia berkibar dalam animasi tersebut.
Dia mengaku, baru mengetahui video tersebut dan merasa kesal setelah menyaksikannya. Ia sedih mengapa tiba-tiba lagu yang menyangkut kota kelahirannya ini malah jadi lagu negara tetangga.
"Baru tahu ini sih videonya. Ya sedih banget ternyata lagu nasional kita dijiplak. Tapi keliatannya banyak orang yang belum aware kalo lagu Halo-halo Bandung dijiplak ya, walaupun lagu mungkin dianggap sepele tapi dari awareness harusnya dimulai dari hal-hal kecil seperti ini," ucapnya saat berbincang dengan detikJabar, di jalan Aceh kota Bandung Selasa (12/9/2023).
Menurutnya, hal seperti ini akan terus menjamur dan jadi kebiasaan jika dibiarkan begitu saja. Bukan hanya pemerintah yang bertindak, tapi masyarakat juga perlu lebih dekat dengan lagu-lagu bangsanya sendiri.
Terlebih, warisan lagu atau budaya Indonesia yang dibawakan atau diganti oleh negara lain, bukan jadi kali pertama dialami oleh Tanah Air tercinta.
"Ya harapannya sih masyarakat dan pemerintah juga bisa mengangkat isu ini dan mencari solusinya. Pemerintah bisa mengambil langkah tegas dan dibantu masyarakat yang mendukung penyelesaiannya. Apalagi di jaman sekarang, the power of netizen cukup kuat dan masyarakat bisa berperan besar dimulai dengan report lagu ini," ujar Nur.
Kekecewaan juga dirasakan oleh Salwa (21), mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia sangat menyayangkan dugaan penjiplakan lagu Halo-halo Bandung. Ia pun melihat sendiri video tersebut dan tahu persis bahwa nada dalam lagu Helo Kuala Lumpur sama dengan lagu Halo-halo Bandung.
"Kan Malaysia deket sama kita ya, kenapa dibikin persis sama banget dengan lagu Halo-halo Bandung? Jadi harusnya Indonesia ambil langkah, karena lagu ini sejak dulu kita udah kenal dan nyanyikan lagunya. Harus segera diperingatkan. Nggak tahu sih itu yang buat pemerintah atau akun YouTube aja yang bikin, tapi harus di-take down sih karena itu lagu kita," ucap dia.
Salwa juga mengaku meskipun ia bukan orang asli Bandung, namun juga memiliki rasa memiliki terhadap lagu nasional ciptaan Ismail Marzuki pada tahun 1946 itu. Ia pun berharap pemerintah dan masyarakat bisa saling ambil sikap dari masalah yang terkesan sepele ini.
"Soalnya sudah jadi milik kita dari lama banget, nggak tahu pemerintah Malaysia tahu atau enggak sih. Tapi mereka harusnya tahu, soalnya kita kan bertetangga," ujarnya.
Sekedar diketahui, diberitakan lagu berjudul Helo Kuala Lumpur sedang jadi perbincangan di jagat maya. Lagu ini diduga menjiplak lagu Halo-halo Bandung.
Lagu ini diunggah akun YouTube Lagu Kanak TV. Akun YouTube yang dibuat sejak tahun 2016 ini telah mencapai 781 ribu subscriber.
Lagu Helo Kuala Lumpur merupakan bagian dari video panjang berdurasi 18 menit 59 detik. Video berjudul Lagu Kanak Kanak Melayu Malaysia | HELO KUALA LUMPUR | Lagu Kanak Patriotik itu diunggah akun tersebut pada 30 Juni 2018. Itu berarti, lagu tersebut telah tayang sejak 5 tahun lalu.
(aau/mso)