Lagu Halo-halo Bandung merupakan lagu yang diciptakan oleh Ismail Marzuki dengan tempo 4/4. Lagu ini mengusung tema perjuangan dengan tempo mars penuh semangat ketika dinyanyikan. Lagu Halo-halo Bandung diciptakan pada tahun 1946 saat terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api pada 23-24 Maret 1946.
Sejarah Lagu Halo-halo Bandung
Lirik 'Halo Bandung' versi pertama kali awalnya lahir sebagai ungkapan hasrat emosional kerinduan, bukan sebagai lagu perjuangan. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, lagu tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai bagian dari propaganda militer Jepang dengan tujuan mengikis pengaruh budaya Belanda dan mendorong penggunaan bahasa Indonesia di seluruh wilayah jajahan. Meskipun demikian, versi terjemahan kedua dari lagu tersebut masih mencerminkan maksud aslinya sebagai lagu penghormatan.
Ketika Jepang menyatakan kekalahannya, pejuang kemerdekaan Indonesia kemudian menghadapi serbuan pasukan NICA Belanda dan pasukan sekutu Kerajaan Inggris yang berlangsung selama empat tahun. Masa ini disebut masa Revolusi Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal periode ini, Ismail Marzuki dan istrinya pindah ke Bandung untuk menghindari pendudukan Inggris dan Belanda di Jakarta. Namun sayang, ketika ia menetap di Bandung pihak Inggris mengeluarkan peringatan yang mengharuskan tentara Indonesia segera meninggalkan kota tersebut.
Orang-orang bersenjata Indonesia kemudian membalasnya dengan sengaja membakar bangunan-bangunan di wilayah selatan kota Bandung. Sebelum meninggalkan kota tersebut pada tanggal 24 Maret 1946 yang dikenal dengan nama Bandung Lautan Api.
Kejadian tersebut menginspirasi Ismail Marzuki dan petinju Indonesia lainnya saat itu untuk mengubah dua baris terakhir lirik lagu "Halo Bandung" agar lebih patriotik dan membangkitkan semangat juang. Tak lama kemudian, lagu 'Halo-Halo Bandung' menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia yang anti-kolonial.
Selain lagu Halo-halo Bandung, Ismail Marzuki pun sempat menciptakan lagu berlatar Bandung seperti, "Saputangan dari Bandung Selatan", dan "Bandung Selatan di Waktu Malam". Sebab menurutnya Bandung selalu melekat dalam benak Ismail Marzuki.
Lirik Lagu Halo-Halo Bandung
Halo-halo Bandung
Ibu kota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
Halo-halo Bandung
Ibu kota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
Chord Lagu Halo-Halo Bandung
[Intro]
C G C G C
[Verse]
C G
Halo-halo Bandung
F G
Ibu kota periangan
F C
Halo-halo Bandung
G C
Kota kenang-kenangan
C G
Sudah lama beta
F
Tidak berjumpa dengan kau
C G
Sekarang telah menjadi lautan api
C G C
Mari bung rebut kembali
[Verse]
C G
Halo-halo Bandung
F G
Ibu kota periangan
F C
Halo-halo Bandung
G C
Kota kenang-kenangan
C G
Sudah lama beta
F
Tidak berjumpa dengan kau
C G
Sekarang telah menjadi lautan api
C G C
Mari bung rebut kembali
[Outro]
C G C G C