Kebakaran lahan belakangan ini menjadi salah satu peristiwa yang sering terjadi di Subang. Tak sedikit peristiwa kebakaran lahan tersebut terjadi karena musim kemarau yang masih melanda wilayah kota nanas.
Menurut Kasie Ops Damkar Subang, Doni Suparman, pihaknya mencatat selama periode bulan Agustus hingga awal bulan September 2023 ini terdapat 23 peristiwa kebakaran lahan yang tersebar di Kabupaten Subang.
"Untuk data kebakaran lahan periode bulan Agustus 2023 ada 5 kejadian. Sedangkan awal bulan September sampai dengan tanggal 10, kita mencatat ada 18 kejadian kebakaran lahan," ujar Doni saat dihubungi detikJabar, Senin (11/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doni mengatakan, rata-rata penyebab terjadinya kebakaran lahan disebabkan dari ulah oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Akibat ulah tersebut, menurutnya kebakaran lahan pun sering terjadi.
"Penyebab (kebakaran lahan) rata-rata dari human eror. Kebakaran di Subang ada di beberapa titik lokasi. Dari wilayah kota sampai dengan wilayah Pantura juga," katanya.
Doni juga mengungkapkan, dari total angka kebakaran lahan tersebut yang sering terjadi yakni kebakaran bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Panembong yang berada di Kelurahan Parung, Kecamatan/Kabupaten Subang.
"Mudah-mudahan kebakaran yang di eks TPA Panembong tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Subang Ruhimat pun turut mengomentari sering terjadinya kebakaran lahan di wilayahnya. Ruhimat menyampaikan bahwa dalam kondisi musim kemarau yang dapat menyebabkan lahan terbakar, harus disadari oleh masyarakat.
"Sebelum ada sanksi diberikan, kita mengajak kepada masyarakat untuk tidak sembarangan membakar sampah, karena efek dari pembakaran seperti sampah bisa cepat merembet apalagi anginnya juga kencang jadi bisa meluas, sama udaranya juga kan menjadi buruk. Kalau misalkan ada terus menerus mungkin nanti ada sanksi tegas," ucap Ruhimat.
Maka dari itu, ia mengajak seluruh warga Kabupaten Subang untuk tidak sembarangan membakar sampah serta tidak juga sembarangan untuk membuang puntung rokok.
"Satu lagi, buat masyarakat kita imbau juga untuk tidak membuang puntung rokok secara sembarangan beres ngerokok langsung injak sampai benar-benar mati. Itu memang jadi faktor lain terjadinya kebakaran lahan atau sampah," pungkasnya.
(dir/dir)