Detik-detik Kebakaran Gunung Guntur Garut yang Terekam Video Amatir

Detik-detik Kebakaran Gunung Guntur Garut yang Terekam Video Amatir

Hakim Ghani - detikJabar
Senin, 11 Sep 2023 13:17 WIB
Kebakaran di Gunung Guntur Garut
Kebakaran di Gunung Guntur Garut (Foto: Istimewa)
Garut -

Gunung Guntur di Kabupaten Garut terbakar pada Kamis (7/9) siang lalu. Usai ditelusuri oleh pihak berwajib, ternyata kebakaran itu terjadi akibat aksi sembrono tiga orang remaja yang menyalakan api di lokasi kejadian.

Detik-detik setelah tiga orang remaja itu menyalakan api hingga berujung kebakaran di Gunung Guntur sempat terekam dalam sebuah rekaman video amatir. Seperti dilihat detikJabar, Senin (11/9/2023), dalam video berdurasi 29 detik itu, menampilkan tiga orang remaja, yang diduga sebagai dalang di balik kebakaran tersebut.

Dalam video itu terlihat, para remaja ini ngacir usai mengetahui api yang mereka buat menyebar dan membakar Gunung Guntur di Blok Tegal Malaka, Kampung Naringgul, Kecamatan Tarogong Kaler. Salah satu remaja yang ada di dalam video, terlihat menggunakan baju batik sekolah, lengkap dengan ransel dan topi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari video ini terdengar, para bocah sempat saling berkomunikasi dengan Bahasa Sunda. Namun perbincangan di antara mereka terdengar dilakukan dengan kata-kata yang kasar. Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, perbincangan antara mereka kurang-lebih memiliki arti seperti ini:

Nah orang gila ini yang membakar Tegal Malaka

ADVERTISEMENT

Jika dianalisis dari komposisi gambar, video itu diketahui diambil melalui metode tangkapan layar video yang berasal dari status WhatsApp. Dalam video itu, terdapat sebuah nama pengunggah, inisial P, yang diduga merupakan satu dari tiga orang bocah yang ada di sana.

Video itu, saat ini sedang menjadi perbincangan usai tersebar luas di media sosial. Video ini beredar dan dinarasikan sebagai aksi para remaja yang membakar Gunung Guntur. Pihak kepolisian sendiri memastikan video tersebut, berkaitan dengan peristiwa terbakarnya Gunung Guntur hari Kamis lalu.

Menurut Kapolsek Tarogong Kaler Iptu Sona Rahadian Amus, video itu menjadi salah satu petunjuk yang membuat polisi berhasil mengungkap kebakaran yang terjadi di Gunung Guntur tersebut. Selain dari video itu, polisi juga punya petunjuk dari keterangan saksi, yang melihat mereka berada di lokasi kejadian sebelum peristiwa nahas itu terjadi.

"Ada saksi yang melihat sekelompok anak sempat berada di lokasi sebelum kejadian itu berlangsung. Kemudian kita juga dapatkan video buktinya, hingga alhamdulillah dalam waktu yang cepat kita bisa mengungkap," ucap Sona.

Sona menjelaskan, ketiga bocah tersebut, sudah dimintai keterangan oleh pihaknya. Pengakuan para bocah, kebakaran bermula ketika salah satu dari mereka dudurukan atau menyalakan api, untuk siduru (menghangatkan badan di hadapan api). Sebab, saat itu, cuaca di Gunung Guntur sendiri disebut mereka sedang dingin-dinginnya.

"Aksi ini sempat dicegah oleh dua rekannya yang lain, tapi tetap dilakukan," ungkap Sona.

Sang bocah, diketahui membakar tetumbuhan di Gunung Guntur yang dalam kondisi kering. Namun tak disangka. Embusan angin yang kencang, membuat api cepat menjalar dan membakar sekelilingnya hingga api tak terbendung lagi.

"Saat mengetahui api mulai besar, anak-anak ini kemudian kabur," katanya.

Kebakaran kemudian meluas, hingga petugas gabungan dari Disdamkar, TNI-Polri, BKSDA hingga masyarakat setempat bahu-membahu untuk melakukan pemadaman. Api kemudian baru bisa dipadamkan beberapa jam kemudian.

Dalam kejadian ini, satu orang warga bernama Sidik menjadi korban. Pria berumur 47 tahun itu terjatuh dari atas tebing setinggi 3 meter, yang di dasarnya terdapat kubangan api. Alhasil, Sidik terbakar dan harus dilarikan ke rumah sakit. Nyawanya selamat. Tapi akibat kejadian itu, Sidik mengalami luka bakar di wajah, tangan hingga kaki.

Menurut informasi yang dihimpun, rencananya Polsek Tarogong Kaler sendiri pada Senin sore ini akan memanggil perwakilan keluarga para bocah. Polisi juga akan memanggil petugas pemerintahan setempat.

Sementara itu, polisi sendiri memastikan jika terjadinya kebakaran ini tidak berpengaruh terhadap mayoritas tempat wisata, hingga jalur pendakian di kawasan Gunung Guntur. Tapi, Sona mengimbau agar wisatawan dan masyarakat tak sembarangan menyalakan api.

"Karena saat ini kondisinya sedang kering dan mudah terbakar," pungkas Sona.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads