Petugas Mulai Jinakkan Api di TPA Kopi Luhur Cirebon

Petugas Mulai Jinakkan Api di TPA Kopi Luhur Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Senin, 11 Sep 2023 13:21 WIB
TPA Kopi Luhur Kota Cirebon
TPA Kopi Luhur Kota Cirebon (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Kebakaran yang melanda tempat pembuangan akhir (TPA) Kopi Luhur Kota Cirebon mulai berangsur bisa dikendalikan. Meski di beberapa sisi, hingga kini masih terdapat titik api yang masih menyala.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Yuni Darti mengatakan, setelah tiga hari petugas gabungan berjibaku melakukan pemadaman, kobaran api yang membakar TPA Kopi Luhur saat ini mulai berhasil diminimalisir.

Yuni pun menuturkan beberapa kendala dalam proses pemadaman api yang membakar TPA Kopi Luhur. Menurutnya, minimnya armada pemadam hingga alat berat membuat proses pemadaman membutuhkan yang waktu lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di saat ini kami masih kekurangan untuk unit damkarnya jadi tidak maksimal. Kemudian alat berat ekskavator cuma hanya satu dan kita juga kekurangan alat bulldozer. Harusnya di hari kedua juga sudah padam titik-titik api ini, akhirnya menjadi sedikit kendala," kata Yuni Darti saat ditemui di lokasi, Senin (11/8/2024).

"Saat ini mungkin tinggal titik-titik api yang kecil. Sekarang kondisinya sudah tidak ada api yang besar," kata Yuni menambahkan.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo mengatakan, dengan berhasil diminimalisirnya kobaran api di lokasi kebakaran TPA Kopi Luhur, tingkat kepulan asap pun ikut berkurang.

Ia menyebut kepulan asap yang dihasilkan akibat kebakaran tersebut saat ini sudah berkurang hingga 70 persen jika dibandingkan dengan sebelumnya.

"(Kepulan asap) sudah menurun sekitar 70 persen kalau dibanding hari pertama. Waktu hari Sabtu (9/9) itu memang pekatnya luar biasa," ucap Andi.

Saat ini, petugas gabungan yang berasal dari berbagai instansi masih berupaya untuk memadamkan titik-titik api yang masih menyala dan berpotensi bisa membuat kebakaran kembali terjadi.

"Sekarang masih ada titik-titik api yang berpotensi menjadi bibit terjadinya kebakaran lagi. Tapi dari teman-teman pemadam kebakaran itu sedang fokus ke titik-titik tersebut," ucap Andi.

15 Ribu KK Terdampak

Kebakaran yang terjadi di TPA Kopi Luhur membuat belasan ribu kepala keluarga (KK) terdampak. Meski begitu, Dinas Kesehatan Kota Cirebon mengaku belum menemukan adanya warga yang mengalami gangguan kesehatan serius akibat kebakaran tersebut.

Lurah Argasunya, Mardiansyah mengatakan, akibat kebakaran yang melanda TPA Kopi Luhur, setidaknya ada 15.000 KK yang terdampak. Menurutnya, mereka yang terdampak merupakan warga yang tinggal di tiga RW di Kelurahan Argasunya. Antara lain yakni, RW 4, RW 7, dan RW 8.

"Kurang lebih 15.000 KK dari tiga RW (yang terdampak kebakaran TPA Kopi Luhur)," kata Mardiansyah.

Hanya saja, kata Mardiansyah, hingga kini belum ada warga di Kelurahan Argasunya yang mengungsi akibat dari kejadian kebakaran TPA Kopi Luhur. ia juga mengaku belum menerima aduan dari warga terkait dengan gangguan kesehatan akibat dari kebakaran tersebut.

"Tidak ada (warga) yang mengungsi. Semua terkendali. Kalau terdampak asap jelas, apalagi terdampak bau. Terkait dengan asap alhamdulillah tidak ada (yang mengalami gangguan kesehatan). Kemarin kita survei ke lapangan juga tidak ada," kata Mardiansyah.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Siti Maria. Ia mengaku, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat kebakaran di TPA Kopi Luhur.

Dan di hari ini, kata Siti, pihaknya juga telah mendatangi beberapa sekolah di Kelurahan Argasunya untuk memeriksa kesehatan para siswa menyusul terjadinya kebakaran di TPA Kopi Luhur. Dari hasil pemeriksaan tersebut, pihaknya tidak menemukan adanya siswa yang mengalami gangguan kesehatan.

"Hari ini kami sudah melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan edukasi kepada siswa di dalam sekolah tentang dampak dari kebakaran (TPA Kopi Luhur). Alhamdulillah di antara mereka yang diperiksa tidak ada yang sakit," ucap Siti Maria.




(dir/dir)


Hide Ads