Cimahi Jadi Lautan Sampah Lagi

Cimahi Jadi Lautan Sampah Lagi

Whisnu Pradana - detikJabar
Sabtu, 09 Sep 2023 13:00 WIB
Petugas Menyisir Titik Api Kebakaran TPA Sarimukti
Kebakaran TPA Sarimukti (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Cimahi -

Jatah pembuangan sampah Kota Cimahi ke zona darurat TPA Sarimukti kini sudah habis. Alhasil sampah yang dihasilkan terpaksa ditumpuk di TPS bahkan tak terangkut dari permukiman.

Saat ini, lahan TPA Sarimukti yang menampung gunungan sampah masih terbakar. Api yang membakar sejak 19 Agustus lalu tak kunjung padam hingga berdampak pada pelayanan pembuangan sampah.

Pengelola membuka zona darurat di area zona 1 yang belum tersentuh api. Namun luasnya hanya 1,8 hektare sehingga daya tampungnya terbatas maksimal 8.689 ton sampah dari empat daerah di Bandung Raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat daerah yang membuang sampah ke TPA Sarimukti juga dijatah tonasenya, rinciannya, Kota Bandung sebanyak 4.789 ton, Kabupaten Bandung 1.800 ton, Kota Cimahi 600 ton, dan KBB 1.500 ton.

"Kita hanya diberi jatah 600 ton di zona yang sebetulnya super darurat itu. Tentu melihat jatah itu jatah kita habis," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Chanifah Listyarini, Sabtu (9/9/2023).

ADVERTISEMENT

Kondisi tersebut tentunya membuat Kota Cimahi tidak bisa membuang sampah lagi ke TPA Sarimukti sehingga penumpukan sampah kemungkinan bakal terjadi lagi. Apalagi sampah yang sudah menumpuk sejak insiden terbakarnya sampah di TPA Sarimukti belum terbuang semua.

"Tumpukan banyak karena dibatasi ritase. Makanya saya maksa warga buat pilah sampah karena tidak memungkinkan juga ditumpuk terus di TPS," ujar Chanifah.

Sementara itu Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan dalam sehari, setiap warga Cimahi menghasilkan timbulan sampah sebanyak 0,4 kilogram. Jumlah tersebut semestinya bisa dikurangi dengan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga.

"Dalam sehari, semua warga Cimahi menghasilkan sampah sampai 200 ton. Itu harus dikurangi dengan pemilahan sampah, yang organik dijadikan kompos, yang anorganik dijual ke bank sampah," ucap Dikdik.

Sementara solusi membuat TPA darurat menanti TPA Sarimukti beroperasi lagi, nampaknya jadi hal yang mustahil. Sebab tak ada lahan yang bisa disulap menjadi tempat pembuangan sampah berskala besar.

"Kalau itu (membuka TPA darurat) saya kira tidak ya, karena permasalahannya kan terkendala lahan. Tapi informasinya kondisi Sarimukti sudah membaik," ujar Dikdik.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads