Ratusan warga Desa Lengkongjaya, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya menggelar salat Istisqo untuk meminta hujan, Jumat (8/9/23). Mereka berbondong-bondong mendatangi lahan menyerupai lapangan sambil membawa alas dan sejadah.
Cuaca terik tidak menyurutkan warga berdoa meminta hujan segera turun. Mayoritas masyarakat di desa ini sudah kekurangan air bersih. Belasan hektar lahan sawah sudah alami kekeringan.
"Saya sama warga mau solat istisqa, kemarau ini lumayan panjang dan kami sudah kekurangan pasokan air bersih, sawah dan kolam kering juga," kata Mamat, warga Lengkongjaya di lokasi pada detikJabar, Jumat (8/9/23).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Alarm Bahaya Bencana Kekeringan di Jabar |
Kepala Desa Lengkongjaya, Dani Rusbandi menyatakan, salat istisqa tersebut salah satu upaya warga untuk meminta hujan kepada Allah SWT.
"Dengan upaya salat istisqa ini bisa segera turun hujan, meskipun diprediksi akan berlangsung lama musim kemarau ini," kata Dani di lokasi yang sama.
Menurut Dani, musim kemarau ini ada beberapa wilayah yang memang sudah kekeringan. Puluhan hektar lahan pertanian tidak tergarap karena minim persediaan air.
"Ada puluhan hektare lahan pertanian, kolam yang tidak tergarap, karena tidak ada pasokan air. Selain lahan pertanian yang tidak terairi, bahkan pasokan air bersih pun sudah sedikit dan hampir tidak ada," ujar dia.
Dani menyebut, saat ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di Desa Lengkongjaya sebagian membeli air. Walapun ada beberapa warga yang meminta dari tetangganya yang masih memiliki pasokan air bersih.
"Ada yang sudah beli sebagian warga untuk kebutuhan minum. Ada juga yang masih memanfaatkan atau mendapat air dari tetangga untuk sumber air yang ada," katanya Dani.
Salat Istisqo di Sukabumi
Wilayah Sukabumi, Jawa Barat, dilanda krisis air bersih hingga kekeringan. Oleh sebab itu, ratusan jemaah muslim melaksanakan salat Istisqa untuk meminta hujan kepada Allah SWT.
Salah satunya masyarakat di Kampung Tugu Sukamanah, Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Masyarakat bersama Forkopimda secara bersama-sama melaksanakan salat sunah dan dilanjutkan dengan mendengarkan tausiyah.
Sebelum kegiatan salat Istisqa dilaksanakan, MUI menjelaskan, terlebih dahulu terkait maksud dan tujuan salat sunah tersebut. Tak lupa, pihaknya juga menjelaskan tata cara salat Istisqa.
Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi Ujang Hamdun mengatakan, imbauan melaksanakan salat Istisqa sudah disampaikan melalui Surat Edaran nomor 58/MUI-KABSI/VIII/2023. Dia menjelaskan, fenomena kemarau panjang ini perlu disikapi dengan kesabaran sekaligus ikhtiar dengan memohon diturunkannya hujan oleh Allah SWT.
"Per 30 Agustus, MUI sudah berkirim surat ke Pemda untuk mengadakan atau menginstruksikan kepada seluruh masyarakat, OPD dan lintas sektoral agar menyelenggarakan istisqa. Secara internal kita sudah melakukan tapi belum diselenggarakan secara menyeluruh," kata Ujang kepada detikJabar, Jumat (8/9/2023).
Berbeda dengan salat sunah lainnya, Ujang menjelaskan salat istisqa memiliki tata cara sendiri. Pelaksanaan salat ini dianjurkan dilaksanakan di lapang terbuka.
"Masyarakat yang sakit ataupun yang memiliki hewan ternak dianjurkan membawa serta ternaknya dan ditempatkan di tempat yang sekiranya tidak mengganggu jemaah. Perbanyak bacaan istighfar dan ada dua khutbah," jelasnya.
Pihaknya mengimbau, di tengah fenomena El Nino ini, masyarakat diminta untuk mengurangi kegiatan maksiat, bertaubat dan meninggalkan kegiatan-kegiatan yang merugikan lingkungan.
"Harapan kita masyarakat jangan sembarangan menyalakan api di sembarang tempat yang dapat mengakibatkan kebakaran, perbanyak istighfar, berdoa kepada Allah agar hujan," kata dia.
Dia juga mengajak masyarakat, pengurus DKM, Madrasah Diniyah, majelis taklim hingga pondok pesantren untuk sama-sama melaksanakan salat Istisqa di lapang terbuka.
"Insyaallah dengan dengan doa bersama, Allah mengijabah dan cepat diturunkan hujan," tutupnya.
(yum/yum)