Warga Dusun Karanganyar, Desa Cipeundeuy Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang mulai merasakan dampak musim kemarau. Warga kesulitan air bersih.
Hal itu diketahui seusai BPBD Sumedang melakukan pendistribusian air bersih ke dusun tersebut belum lama ini. Dalam sehari, sedikitnya ada 4.000 liter air bersih yang didistribusikan ke sana.
Baca juga: Menyusutnya Lahan Tanam Padi di Sumedang |
Kepala Pelaksana BPBD Sumedang Atang Sutarno mengungkapkan, musim kemarau diiringi fenomena El Nino tengah melanda Kabupaten Sumedang. Akibatnya dapat memicu beberapa kejadian di antaranya kebakaran lahan dan hutan serta utamanya krisis air bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun untuk kekurangan air bersih, Alhamdulillah untuk di Sumedang belum melanda setiap wilayah," ungkap Atang kepada detikJabar, Kamis (7/9/2023).
Atang menyebut, sedikitnya ada 13 kecamatan yang telah melaporkan bahwa wilayahnya ditenggarai kemungkinan bakal dilanda krisis air bersih.
"Jadi itu baru kemungkinan bahwa suatu saat akan mengalami kekeringan. Jadi belum terjadi kekeringan (data di setiap wilayah yang dilaporkan itu), artinya sejauh ini Sumedang masih aman untuk pasokan air bersih," paparnya.
Belum lama ini, kata Atang, pendistribusian air bersih telah dilakukan ke Dusun Karanganyar, Desa Cipeundeuy. Hal itu lantaran warganya telah dilanda kekurangan air bersih akibat musim kemarau.
"Kami sudah menyalurkan air bersih ke Desa Cipeundeuy karena dari sana ada permintaan warga dengan melihat kondisi di lapangan memang kekurangan air bersih dan kami sudah kirim kemarin dua hari berturut-turut dengan satu kali pengiriman sebanyak 4.000 liter," ungkap Atang.
Atang memaparkan, pendistribusian air bersih ke wilayah-wilayah yang mengalami krisis air bersih dilakukan sebagaimana arahan dari hasil rapat antara bupati, wakil bupati, sekda beserta Forkopimda.
"Kami sudah tindak lanjuti yang berkoordinasi dan bekerjasama dengan Perumda Tirta Medal, kita saling bahu membahu," terangnya.
Bagi warga yang membutuhkan pasokan air bersih akibat dilanda kekeringan, dikatakan Atang, warga dapat menghubungi atau membuat surat pengajuan dengan ditujukan kepada BPBD Sumedang.
"Ini bersifat gratis sebagaimana perintah pak bupati," ujarnya.
Di tengah musim kemarau yang terjadi, Atang mengimbau kepada warga agar tidak melakukan pembukaan ladang dengan cara dibakar. Kemudian tidak membuang puntung rokok secara sembarangan yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
"Lalu warga pun diimbau untuk berhemat dalam penggunaan air karena tidak menutup kemungkinan kita akan dilanda krisis air bersih, air jangan dihambur-hamburkan karena air sangat berguna dan bermanfaat," ujarnya.
(mso/mso)