Musim kemarau masih melanda daerah Kabupaten Subang, Jawa Barat. Akibatnya, sejumlah warga mengalami krisis air bersih.
Salah satunya seperti yang terjadi di Kampung Cigintung RW 001, Desa Palasari, Kecamatan/Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Puluhan warga yang terdiri dari satu RW tersebut pun harus rela mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan, untuk mengambil air warga sekitar harus menempuh jarak yang tak dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut salah satu warga sekitar Yani (55), krisis air bersih di wilayah Kampung Cigintung tersebut sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu.
"Sudah satu bulan tidak ada air bersih di sini. Selama sebulan ini kalau butuh air ngambil dari daerah Cicariang Jalancagak. Lokasinya lumayan jauh kalau mau ngambil air hampir 7 kilometer lah dari sini ke lokasi," ujar Yani saat ditemui detikJabar, Kamis (7/9/2023).
Bukan hanya Yani, situasi tersebut juga dirasakan oleh warga lainnya yakni Atin (34). Atin mengatakan, dalam setiap harinya ia harus rela rebutan mengambil air bersih di wilayah Cicareang, Jalancagak bersama dengan warga lainnya. Bukan hanya untuk keperluan di rumah saja, ia juga memanfaatkan mencuri pakaian di tempat persediaan air.
"Hampir setiap hari ngambil air buat kebutuhan di rumah kayak mandi, masak, sama cuci piring. Kalau ke sana juga suka bawa cucian pakaian jadi sekalian aja," katanya.
"Hampir ramai-ramai ke sananya bareng, kadang naik motor terus kadang naik mobil juga kita bawa ember atau kompan," sambungnya.
Atin juga mengungkap, kekeringan hingga menyebabkan krisis air bersih terjadi baru kali ini saja. Sebab, pada tahun sebelum-sebelumnya meski sedang musim kemarau air masih dapat mengalir hingga perpindahan musim selanjutnya.
"Ini baru pertama kali terjadi kekeringan air, biasanya kalau tahun-tahun sebelumnya itu nggak sampai kosong nggak ada air, cuman sekarang aja nggak ada airnya parah," ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang pun langsun memberikan bantuan sejumlah air bersih kepada masyarakat di Kampung Cigintung. Bupati Subang, Ruhimat, mengatakan kondisi kekeringan terjadi akibat cuaca buruk seperti el nino.
"Saat ini yang jelas kondisi cuaca seperti el nino sehingga efek dan dampaknya panas serta perubahan iklim itu sangat signifikan terjadinya. Salah satu contohnya kejadian di sini di Kampung Cigintung, Desa Palasari ini memang ini sangat-sangat membutuhkan," kata Ruhimat.
Dikatakan Ruhimat, pihaknya melalui PDAM telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak dua tanki dalam waktu satu pekan di lokasi tersebut.
"Tetap kami akan memberikan di daerah sini sedang diupayakan minimal satu minggu dua tanki dengan dua kali pengiriman tapi masih kurang, saya minta penambahan tanki air," ucapnya.
"Sudah kami bicarakan diskusi dengan BNPB Pusat kalau di daerah ini Cigintung kami minta bantuan misalnya kayak sumur diperdalam. Mudah-mudahan bisa diatasi dengan cepat," imbuhnya.
Sementara itu, Ruhimat juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa wilayah di Subang yang terdampak akibat cuaca buruk musim kemarau. Bukan hanya krisis air bersih, terdapat beberapa bencana lainnya seperti kekeringan sawah di wilayah Pantura.
"Ada sembilan kecamatan di Kabupaten Subang yang akan diberikan bantuan juga sama BNPB pusat. Hari ini kita mengirim air bersih dari PDAM yaitu dua tanki dengan kapasitas 1 tanki 800 liter akan terus berkelanjutan," pungkasnya.
(dir/dir)