Kekeringan, Warga Rancakasumba Bandung Kesulitan Air Bersih

Kekeringan, Warga Rancakasumba Bandung Kesulitan Air Bersih

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 07 Sep 2023 01:30 WIB
Warga Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung kesulitan air bersih.
Warga Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung kesulitan air bersih. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Kemarau berkepanjangan membuat beberapa daerah di Kabupaten Bandung mengalami kekeringan. Hal tersebut membuat masyarakat kesulitan mendapat air bersih.

Salah seorang warga RW 10, Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Ahmad mengatakan daerah tempat tinggalnya telah dilanda kekeringan sejak tiga bulan terakhir.

"Iyah ini udah ada sekitar dari tiga bulan lalu lah. Airnya susah, kadang kita harus minta ke rumah ketua RW. Ya gimana lagi," ujar Ahmad, saat ditemui detikJabar, Rabu (6/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad menyebutkan terkadang ada beberapa warga yang terpaksa membeli air bersih. Meski harus merogoh kocek besar, namun hal tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan air sehari-hari. "Kadang juga ada yang beli airnya. Tapi kalau terus-terusan beli mah uangnya dari mana," katanya.

Sementara itu, Ketua RW 10, Dindin Mauludin menjelaskan saat ini sawah, sumur, dan kolam warga mengalami kekeringan cukup parah. Namun ada beberapa wilayah yang masih terbilang aman.

ADVERTISEMENT

"Iyah kalau di wilayah lain tergolong masih aman, karena masih ada sawah yang teraliri anak sungai citarum, jadi ke rumah-rumah warga pasti masuk," kata Dindin, saat ditemui dikediamannya.

Dindin membenarkan jika warga sekitar kerap menggunakan air dari rumahnya. Pasalnya di kediamannya masih terdapat air yang jernih. "Jadi pada ngambil pakai selang, ke rumah mereka. Karena, air yang di rumah saya itu jernih dan tergolong banyak," bebernya.

Menurutnya kualitas air di wilayahnya pun masih menjadi permasalahan. Hal tersebut tidak diperkenankan untuk digunakan minum. "Wah di sini mah airnya warna kuning, dan berbau juga, baunya kaya bau tanah gitu. Jadi enggak bagus juga kalau dipakai untuk minum dan kebutuhan sehari-hari," kata Dindin.

Kesulitan air bersih tersebut sedikit teratasi dengan bantuan pemerintah setempat dan polisi yang membangun sumur artesis yang nantinya bisa dinikmati masyarakat.

(iqk/iqk)


Hide Ads