Pendaki Cedera Dievakuasi Mandiri di Gunung Pangrango Bukan Ilegal

Pendaki Cedera Dievakuasi Mandiri di Gunung Pangrango Bukan Ilegal

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 07 Sep 2023 21:30 WIB
Pendaki cedera dievakuasi secara mandiri
Pendaki cedera dievakuasi secara mandiri (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Tim pendaki asal Purwakarta yang cedera serius saat mendaki Gunung Gede Pangrango hingga mengevakuasi sendiri membantah tudingan mendaftar tak pakai identitas asli. Mereka menegaskan bila timnya bukan pendaki ilegal.

Bang Yos, salah seorang pendaki Tim Purwakarta, mengatakan temannya yang mengalami cedera bersama tim lainnya sudah terdaftar secara resmi di Simaksi atau sistem pendaftaran online pendakian. Bahkan nama dalam simaksi pun sesuai dengan identitas aslinya, sehingga bukan merupakan pendaki ilegal.

"Rekan kami yang mengalami cedera saat mendaki yakni Muhammad Gusti Rivaldo bukan pendaki ilegal, terdaftar di Simaksi sesuai dengan identitas aslinya. Dengan jadwal pendakian pada 2-3 September 2023," ujar Bang Yos saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (7/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, tuduhan terkait status pendaki tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. "Jelas di Simaksinya. Sangat disayangkan adanya tuduhan tersebut," kata dia.

Bang Yos menyebut pihaknya mengunggah cerita pendakian yang berujung salah seorang anggota tim cedera dan dievakuasi secara mandiri tanpa dibantu petugas bertujuan untuk pembenahan di lingkungan Balai Besar TNGGP.

ADVERTISEMENT

Di antaranya terkait penanganan pendaki yang mengalami cedera ataupun mengalami kendala saat mendaki dan turun.

"Aku cuma berharap benerin. Dulu cepat tanggap, tetapi sekarang jadi lambat," kata dia.

Dia juga berharap Balai Besar TNGGP berbenah akan mempersiapkan tim evakuasi yg cepat tanggap yang profesional. "Menambah tim evakuasi khusus yang siap 24 jam. Basecamp dan TNGGP bersama siap bekerjasama dalam menangani pendaki yang cidera," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Rombongan pendaki asal Purwakarta keluhkan layanan dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Pasalnya salah seorang peserta rombongan pendaki yang mengalami cedera serius terpaksa dievakuasi secara mandiri, lantaran petugas yang tak kunjung datang.

Namun Kepala Bidang Pendakian Taman Nasional 1 TNGGP Cianjur Lana Sari membantah pihaknya kurang menanggapi dan tidak membantu proses evakuasi pendaki yang mengalami cedera tersebut.

Menurut Lana, pendaki Pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tidak menerima laporan evakuasi atas nama Aldo atau Muhammad gusti Rivaldo.

"Kami tidak menerima adanya laporan. Jika menerima laporan evakuasi tentunya akan segera melaksanakan evakuasi. Setelah kami telusuri, informasinya pendaki tersebut melaporkan membutuhkan evakuasi ke ranger BC Yaman, bukan ke petugas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango," kata dia.

Dia mengatakan pendaki mengira tersebut mengira sudah melapor ke petugas, namun ternyata pada ranger atau sebatas basecamp.

"Mungkin mengiranya ranger itu adalah petugas TNGGP, padahal bukan. Kita khan punya call center pendakian. Mereka tidak mengkontak ke nomer tersebut," kata dia.

Selain itu, Lana mengungkapkan jika identitas pendaki tersebut juga diduga tidak sesuai atau berbeda dengan diaplikasi.

"Masukkan data di aplikasi berbeda dengan identitas asli dari pendaki tersebut. Sehingga diduga pendakinya illegal. Kami mengimbau agar para pendaki mengikuti aturan yang berlaku dan bisa segera melapor ke call center atau petugas resmi jika memang memerlukan bantuan, apalagi untuk evakuasi," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads