Warga di sejumlah daerah di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau. Sumur milik warga mulai mengering. Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa pekan.
Menurut data dari BPBD Ciamis, ada tiga desa di tiga kecamatan Kabupaten Ciamis yang mengalami krisis air bersih. Warga melalui pemerintah desa masing-masing telah mengajukan permintaan air bersih kepada BPBD Ciamis.
Tiga desa itu yakni, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Desa Ciparay Kecamatan Cidolog dan Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tiga desa dari tiga kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Semua telah mengajukan permohonan permintaan air bersih," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Dadang Darmawan, Kamis (31/8/2023).
Dadang menjelaskan krisis air bersih di tiga desa tersebut terjadi karena sumur milik warga mengering akibat kemarau dampak El Nino. Selama seminggu ini BPBD Ciamis pun telah mendistribusikan air bersih menggunakan tangki kerja sama dengan PDAM Tirta Galuh ke tiga wilayah tersebut.
"Alhamdulillah kami setiap hari mendistribusikan air bersih sekitar seminggu ini. Saat ini mengandalkan Sungai Citanduy, tapi memang harus mencari sumber mata air lainnya," ungkap Dadang.
Dalam mencari sumber mata air pihaknya perlu melibatkan Dinas Kesehatan Ciamis. Tujuannya memeriksa kelayakan air tersebut untuk konsumsi. Pihaknya pun mengingatkan warga untuk mempertimbangkan sumber air yang ada jangan asal digunakan dan dikonsumsi.
"Tidak hanya asal ada air lalu dikirim ke masyarakat karena ini kaitannya dengan kesehatan. Jadi sumber air pada saat krisis seperti sekarang ini tetap harus dicek layak konsumsi atau tidak," jelasnya.
Selama seminggu ini, BPBD Ciamis telah menyalurkan air sebanyak 35 tangki ke tiga daerah krisis air tersebut. Selain BPBD, distribusi air juga dilakukan oleh PMI Ciamis yang juga memiliki armada tangki penyuplai air dan juga PDAM Tirta Galuh.
"Ada 4 unit tangki BPBD Ciamis, 1 unit tangki PMI Ciamis dan 1 unit PDAM Tirta Galuh. Total ada 6 unit mobil tangki. Semoga jumlah ini dapat menanggulangi krisis air bersih akibat musim kemarau yang diprediksi cukup panjang," ucapnya.
BPBD Ciamis pun mengimbau masyarakat untuk hemat dalam menggunakan air. Prioritaskan air bersih untuk konsumsi seperti minum dan memasak. Sedangkan untuk keperluan mandi dan mencuci bisa memanfaatkan sumber mata air terdekat yang masih menghasilkan air.
"Bagi warga desa yang mengalami krisis air bersih, silahkan mengajukan permohonan permintaan pengiriman air bersih oleh pemerintah desa ke BPBD Ciamis melalui kecamatan," pungkasnya.











































