Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk penanganan kebakaran TPA Sarimukti. Anggaran itu juga sekaligus untuk dampak yang ditimbulkannya.
Anggaran itu disiapkan menyusul penetapan status darurat bencana kebakaran TPA Sarimukti hingga 11 September 2023 mendatang. Dampak yang ditimbulkan, sekitar 12 ribu warga di tiga desa harus diselimuti asap dari sampah yang terbakar.
Sekretaris Daerah Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan anggaran itu bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD KBB tahun 2023. Penggunaannya diutamakan untuk penanganan dan dampak kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah disiapkan, anggarannya untuk operasional BPBD, Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran, dan Dinas Kesehatan serta dampak kebakaran TPA Sarimukti," kata Ade Zakir saat dikonfirmasi, Senin (4/9/2023).
Ia mengatakan sampai saat ini petugas gabungan terus berjibaku memadamkan api yang membakar tumpukan sampah. Api masih sulit dijinakkan kendari kebakaran sudah berlangsung selama 17 hari.
"Penanganan oleh banyak pihak, damkar se-Bandung Raya bahkan dari daerah tetangga. Kita juga sampai dibantu water bombing selama beberapa hari," kata Ade.
Sebelumnya, Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran Pos Wilayah Cikalongwetan, KBB, Yadi Supriadi mengatakan pemadaman api di bawah tumpukan sampah juga sudah menggunakan cairan kimia.
"Untuk cairan khusus kita coba pakai AFFF atau foam. Kita sudah pakai foam di zona 1 dari kemarin," ujar Yadi.
Yadi mengatakan penggunaan cairan kimia atau foam untuk pemadaman itu cukup terasa. Asap tidak lagi keluar dan api bisa lebih padam dengan cepat.
"Pengaruh ada, setelah foam dipancarkan itu langsung menutupi permukaan sampah. Asap tidak keluar lagi, mudah-mudahan langsung padam semua apinya," kata Yadi.
(dir/dir)