Bandung Belum Bebas dari Bayang-bayang Lautan Sampah

Jabar Sepekan

Bandung Belum Bebas dari Bayang-bayang Lautan Sampah

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 03 Sep 2023 19:00 WIB
Warga melintas di samping sampah yang menumpuk di TPS Pasar Ancol, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/8/2023). Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung menyatakan, ribuan ton sampah dari Kota Bandung tidak bisa dikirim ke TPA Sarimukti untuk sementara imbas dari terjadinya kebakaran TPA yang hingga saat ini masih terjadi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Sampah Kota Bandung (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Bandung -

Sebagian area di TPA Sarimukti sudah mulai dibuka untuk 'pendaratan' terakhir sampah Bandung Raya. Namun, kondisi itu tak serta merta membuat Bandung terbebas dari bayang-bayang lautan sampah.

Hal itu menyusul tak semua sampah bisa berakhir di TPA Sarimukti yang baru saja mengalami kebakaran hebat selama sepakan lebih. Berdasarkan hasil rapat, ada zona darurat yang bisa digunakan untuk pembuangan sampah. Pembuangan pun sudah dibuka sejak Jumat (1/9) kemarin.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtias menuturkan ada satu zona yang memungkinkan bisa digunakan untuk menampung sampah. Namun, kuotanya hanya untuk 8 ribu ton saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena ada 3 zona yang kita anggap memungkinkan. Nah Dari ITB kemarin setelah melihat ke lokasi, kami masih ada sedikit space untuk 8.000 ton yang bisa kita cari coba yang ada di zona satu diatas, itu jauh dari kebakaran tapi memang sedikit sekali space itu," kata Prima saat dikonfirmasi.

Namun untuk rencana membuka kembali TPA Sarimukti untuk zona satu itu, Prima mengungkapkan dirinya masih mengkaji dan melihat kesiapan di lapangan. Bahkan dia belum menandatangani surat ajuan untuk membuka TPA Sarimukti.

ADVERTISEMENT

"Suratnya belum saya tandatangani, saya minta penjelasan lagi kesiapan di lapangan sesuai dengan teknis yang ada, nah kalau sudah saya tandatangani, itupun kami menerima dulu di 8.000 ton. Setelah itu kita stop lagi sampai menunggu masa darurat selesai," ujarnya.

Masih belum normalnya pembuangan sampah ke TPA Sarimukti membuat Pemerintah Kota Bandung putar otak. Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna bahkan terus berupaya agar aliran pembuangan sampah terus dilakukan dan tak menumpuk di TPS.

"Kita terus bekerja keras mencari upaya dari penanggulangan sampah, di kota Bandung sehari bisa mencapai 1.600 ton. Kalau sekarang 7 hari ya sudah 10.000 (ton) lebih, tidak mudah untuk kota Bandung menanganinya. Kotanya kecil, penduduknya luar biasa ada 3 juta. Kemarin kita sudah mencoba memanfaatkan lahan milik Pussenkav untuk TPA darurat. Tapi ternyata tidak bisa karena lahannya sudah lebih awal difungsikan untuk lapangan tembak," ungkap Ema di Pendopo Kota Bandung.

Dari 135 TPS di Kota Bandung, kini seluruhnya sudah mengalami overload. Tumpukan sampah pun mudah ditemukan. Ia juga menyayangkan sudah banyak titik penumpukan sampah oleh warga sekitar di tepi jalan.

Selain mencoba membentuk Satgas Kebersihan, ia juga telah menugaskan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyebar, melihat perkembangan dari kasus penumpukan sampah di Kota Bandung.

"Saya mohon maaf karena mungkin banyak orang yang kurang nyaman selama beraktivitas di kota Bandung. Sebagaimana diketahui, saat ini Bandung sedang darurat sampah karena musibah," kata dia.

"Hari ini alhamdulillah kami tadi berkomunikasi dengan Kasdam III/Siliwangi, Brigjen Agus Saepul bahwa di Pasir Impun ada lokasi yang mudah-mudahan bisa dimanfaatkan. Tadi petugas kami dan petugas dari Kodam sedang ke Pasir Impun, ada lokasi yang mudah-mudahan bisa kita manfaatkan sambil kita lakukan tindakan konvensional. Seperti penggalian lubang-lubang di aset Pemerintah Kota di Tegallega untuk mengubur sampah organik jadi untuk komposting," tambah Ema.

Sejak Selasa (29/8), Pemkot Bandung juga telah menggali lubang-lubang untuk mengubur sampah organik sebagai bagian dari komposting di sana. Ia pun memastikan bahwa sampah anorganik tidak akan ditimbun di sana.

"Kalau anorganik tidak boleh. Kita sudah mengirimkan 3 ekskavator ke sana. Kita juga terus bekerja keras menangani darurat sampah," lanjutnya.

Pemkot Bandung juga menyiapkan dua lokasi untuk mengatasi masalah sampah di Bandung. Kedua lokasi yang disiapkan untuk dijadikan tempat penampungan sampah sementara itu, yakni di Pasar Ciwastra yang merupakan lahan milik Dishub Kota Bandung, dan di Jalan Sejajar Tol yang berada di sekitar kawasan Stadion GBLA, tepatnya lokasi yang ditunjuk sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Ema berharap TPA Sarimukti kembali beroperasi secara normal. Sehingga, kedua lahan tersebut tak sepenuhnya dimanfaatkan untuk menampung sampah.

"Ada 12.000 ton sampah yang perlu kita tangani. Kita siapkan lahan sementara di Pasar Ciwastra dan lahan PLTSA, itu sekitar 25 hektare," kata Ema usai meninjau TPS Ciwastra.

Ema menjelaskan pihaknya bakal mengangkut semua sampah yang dibuang di lahan di Pasar Ciwastra. Hal itu dilakukan ketika TPA Sarimukti kembali beroperasi.

"Ini untuk sementara. Karena kita sedang dalam keadaan darurat. Saya jamin nanti sampah-sampah tersebut akan diangkut ke TPA," kata Ema.

Sekadar diketahui, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menerbitkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 658/Kep.579-DLH/2023 tentang Penetapan Status Darurat Sampah Bandung Raya, yang ditetapkan pada 24 Agustus 2023. Penetapan Bandung Raya darurat sampah dilakukan mulai dari 24 Agustus 2023 hingga 24 September 2023.




(sya/dir)


Hide Ads