Anies Baswedan: Bila Ada yang Berbeda, Dihormati

Anies Baswedan: Bila Ada yang Berbeda, Dihormati

Faizal Amiruddin - detikJabar
Sabtu, 02 Sep 2023 11:17 WIB
Anies Baswedan saat berkunjung ke Kota Tasikmalaya, Sabtu (2/9/2023).
Anies Baswedan di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Sabtu (2/9/2023). (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya - Bakal calon presiden Anies Baswedan melakukan kunjungan ke Kota Tasikmalaya pada Sabtu (2/9/2023). Anies memiliki tiga agenda lokasi kunjungan.

Agendanya adalah pertama blusukan ke Pasar Cikurubuk, menghadiri jalan Ssehat di Jalan Lingkar Utara, serta berkunjung ke Pondok Pesantren Persis Benda, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Kedatangan Anies ke Pasar Cikurubuk disambut hangat para pedagang yang sudah menunggunya sejak pagi. Dia dikerubungi pedagang dan warga. Seperti biasa, teriakan 'Anies Presiden' terdengar dilontarkan warga.

Anies sempat belanja sayuran di salah satu lapak pedagang. Kemudian dia berkeliling menyapa pedagang. Desak-desakan warga yang ingin berfoto dan menyalami tak terhindarkan.

Selanjutnya, Anies bergerak menuju lokasi kegiatan Jalan Sehat yang dihelat oleh DPD PKS Kota Tasikmalaya. Di lokasi ini Anies disambut ribuan massa yang menjadi peserta jalan sehat. Selain itu, hadir pula sejumlah petinggi partai PKS. Salah satunya adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, M Sohibul Iman.

Saat menyampaikan pidatonya, Anies menyinggung pentingnya menjaga persatuan. Dia mengungkap sosok Djuanda, tokoh nasional yang berasal dari Tasikmalaya.

"Dulunya Indonesia itu hanya tanah saja, airnya bukan Indonesia. Hanya pulau-pulau saja. Laut Jawa, selat-selat bukan Indonesia, karena yang disebut Indonesia hanya tanah saja. Lalu ada satu orang warga Tasikmalaya namanya Djuanda, yang menyatakan Deklarasi Djuanda," kata Anies.

Deklarasi itu menyatakan bahwa tanah dan air di seluruh nusantara adalah bagian dari Republik Indonesia.

"Lalu Deklarasi Djuanda itu diperjuangkan oleh Muhtar Kusumatmaja dari tahun 1957 akhirnya diakui dunia pada tahun 1982. 25 tahun berjuang. Warga Tasikmalaya harus bangga," kata Anies.

Namun Anies mengatakan untuk menjaga persatuan ada satu syarat yang harus dipenuhi, yakni adanya keadilan.

"Menjaga persatuan caranya dengan adanya keadilan. Persatuan itu ada, kalau ada keadilan. Bisakah kita bersatu dalam ketimpangan? Bisa kita bersatu kalau ada ketidakadilan?" tanya Anies dan sontak dijawab 'tidak' oleh massa.

Selanjutnya Anies menghubungkan keadilan itu dengan keresahan masyarakat akibat mahalnya harga kebutuhan.

"Kita ingin keluarga-keluarga kita merasakan keadilan. Sekarang kalau pergi ke pasar deg-degan, takut mahal. Karena itulah kita menyebut gerakan perubahan karena kita ingin harga yang mahal menjadi murah," kata Anies.

Disamping itu Anies juga mengajak masyarakat saling menghormati atas perbedaan pilihan menjelang pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang.

"Saya titip pada semua jaga persaudaraan, jaga pertemanan, ajak semua untuk bergabung. Bila ada yang berbeda, dihormati, dihargai. Insya Allah kalau kita menghormati dan menghargai, ikhtiar kita dimudahkan jalannya," kata Anies.

Sementara itu terkait dinamika politik yang terjadi saat ini, Anies enggan berkomentar. Dia tidak melayani upaya wawancara terkait rencana deklarasi duet Anies -Muhaimin Iskandar petang ini di Surabaya. Anies sekedar mengacungkan jempol sebagai respons atas pertanyaan itu.* (orb/orb)



Hide Ads