Ribuan baliho hingga spanduk bergambar Anies Baswedan yang dipasang Partai Demokrat di Kabupaten Cianjur dicopot. Tak hanya dicopot, gambar Anies juga digunting dan dipisahkan dari foto Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di alat peraga kampanye tersebut.
Aksi penurunan itu dilakukan serentak di seluruh wilayah di Kabupaten Cianjur sebagai buntut kekecewaan terhadap Anies Baswedan yang menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Sekjen DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Hadi Sutrisno mengatakan aksi penurunan tersebut sudah dilakukan sejak Kamis (31/8) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian dilanjutkan dengan pencopotan baliho-baliho besar di jalur utama, salah satunya di Jalan Dr Muwardi. Baliho besar berukuran sekitar 6x4 meter itu dicopot dari papan reklame pada Jumat (1/9/2023).
Usai diturunkan, gambar Anies yang tengah bergandengan dengan AHY digunting dan dipisahkan dari baliho tersebut.
"Seluruhnya di 360 desa di 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur baliho dan spanduk bergambar Anies Baswedan dan Ketum AHY, kita turunkan dan cabut. Ini sebagai bentuk kekecewaan atas keputusan Anies yang menunjuk dan memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin sebagai cawapresnya," ucap Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur Hadi Sutrisno saat ditemui di kawasan Jalan Dr Muwardi, Jumat (1/9/2023).
Menurutnya total ada ribuan baliho hingga spanduk di 360 desa dan kelurahan di Kabupaten Cianjur yang dicopot. Akibatnya DPC Partai Demokrat mengaku merugi hingga miliaran rupiah.
"Ribuan spanduk dan baliho yang kami copot. Dan ditargetkan dalam tiga hari sudah selesai. Kerugian bisa sampai miliaran. Karena kan belum termasuk dengan stiker yang sudah dicetak, bisa puluhan ribu stiker yang sudah dicetak dengan ada gambar Anies di sana. Tapi semuanya akan kami copot dan gunting," kata dia.
Hadi menegaskan pihaknya tidak hanya kecewa dengan keputusan yang diambil Anies Baswedan, bahkan dia menyebut sikap tersebut merupakan bentuk penghianatan terhadap koalisi perubahan yang sudah terbentuk selama lebih dari satu tahun.
"Terus terang saja kita kaget bisa seperti ini. Ini sebuah penghianatan yang akan merugikan Anies sendiri. Selama ini juga kami menjalin komunikasi baik dengan Partai Nasdem dan PKS di daerah. Tapi sementara waktu dengan Partai Nasdem kami akan batasi dulu komunikasi hingga ada instruksi lebih lanjut dari pusat," tuturnya.
Senada, Bacaleg Partai Demokrat Heri Sukirman, mengaku dirinya kecewa dengan keputusan yang diambil Anies Baswedan. Apalagi, lanjut dia, dirinya baru selesai mencetak 10 ribu stiker dengan gambar Anies dan AHY.
"Saya baru selesai cetak. Tapi dengan adanya keputusan ini saya akan gunting foto Anies di semua stiker," kata dia.
Meski terjadi gejolak dan dinamika politik, Heri mengaku tak khawatir dengan suara Partai Demokrat dalam Pemilu 2024. "Saya yakin Demokrat tetap menang dan meraih suara terbanyak," tegasnya.
(dir/dir)