Raih Nirwasita Tantra KLHK, Ini 3 Upaya DLH Jabar Cegah Pencemaran

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat (DLH Jabar) meraih penghargaan Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas keberhasilan membentuk kualitas lingkungan hidup yang baik.

Capaian tersebut diperoleh dari sejumlah upaya yang dilakukan oleh DLH Jabar untuk menjaga kualitas lingkungan hidup. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtyas usai menerima penghargaan Nirwasita Tantra di Auditorium Dr Ir Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Selasa (29/8/2023).

"Kami Jawa Barat tahun 2022 yang diberikan pada hari ini mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra menunjukkan effort Pemprov Jabar untuk melakukan upaya-upaya mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan dari berbagai program yang ada," ungkap Prima dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8/2023).

Berikut adalah upaya DLH Jabar untuk cegah pencemaran dan menjaga lingkungan hidup.

1. Command Center Satgas Citarum

Command Center Sekretariat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (PPK DAS) Citarum atau Satuan Tugas Citarum Harum merupakan ruangan pusat visualisasi dan integrasi data, baik yang diperoleh melalui online, offline, internal maupun eksternal disajikan secara bersamaan di sebuah layar lebar (video wall). Command Center tersebut terletak di Jalan Dago, Bandung dan telah dioperasikan sejak 2020 lalu.

Command Center Satgas Citarum berfungsi sebagai pusat data dan informasi terkait Citarum baik data public maupun data rahasia untuk kemudian diolah menjadi sistem pendukung kebijakan berbagai pemangku kepentingan khususnya Pimpinan Satuan Tugas Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum. platform data informasi Command Center Satgas Citarum meliputi dashboard, website, one map policy yang bersumber dari stakeholder pelaksana PPK DAS Citarum (pentahelix).

Data tersebut dijadikan bahan monitoring dan evaluasi yang pada akhirnya untuk perbaikan program dan tercapainya tujuan Citarum Harum.

2. Kerja Sama dengan Luar Negeri

Dituturkan Prima, pengendalian pencemaran lingkungan diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Tidak hanya dari dalam negeri, Prima menyebut bahwa DLH Jabar bekerja sama dengan beberapa stakeholder dari luar negeri.

"Berbagai upaya-upaya yang sudah dilakukan, alhamdulillah membuat indeks lingkungan hidup kita menjadi lebih baik," ungkap Prima.

3. Melibatkan Masyarakat

Pengendalian pencemaran lingkungan tidak bisa hanya dilaksanakan oleh pemerintah saja, tetapi perlu kerja sama berbagai stakeholders termasuk peran aktif masyarakat. Pelibatan masyarakat dalam patroli sungai merupakan salah satu aspek pendekatan peran serta masyarakat untuk mendukung program Citarum Harum.

Untuk mengoptimalkan peran patroli sungai ini dalam melaksanakan tugasnya, peningkatan kapasitas petugas patroli sungai sangat diperlukan.

Meskipun indeks lingkungan hidup di Jabar sudah membaik, Prima berharap upaya-upaya tersebut terus berjalan secara berkelanjutan. Di samping patroli sungai, ia juga ingin membangun kesadaran masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan.

"Pastinya harus melibatkan lebih banyak pihak lagi. Penyadartahuan, mengubah mindset, mengubah perilaku semua masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan," ujar Prima.

"Jangan sampai kalau lingkungan sudah terjadi sesuatu, baru pada bergerak. Jadi upaya-upaya preventif harus selalu dilakukan sebelum terjadi masalah yang akan datang," sambungnya.

Prima berharap prestasi ini dapat dipertahankan serta ditingkatkan untuk kemajuan kualitas lingkungan di Jabar.

"Berharap lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang," pungkasnya.

Sebagai informasi, penganugerahan Nirwasita Tantra dari KLHK terbagi dalam tiga kategori yakni, tingkat DPRD, pemerintah daerah, dan kepala daerah di beberapa wilayah Indonesia. Provinsi Jabar kembali mencetak prestasi, mendapat penghargaan kategori DPRD, pemerintah daerah, dan pemimpin daerah.