Sungai Citarum kembali tercemar. Kali ini pencemaran berasal dari air lindi (limbah dari timbunan sampah) TPA Sarimukti. Hal itu diungkapkan oleh aktivis lingkungan.
Tim Masyarakat Peduli TPA Darurat Sarimukti, Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Bandung Raya, dan Walhi Jabar mengungkap adanya pencemaran Sungai Citarum dari air lindi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat Prima Mayaningtyas buka suara soal pencemaran Sungai Citarum dari air lindi tersebut. Prima menjelaskan, air lindi yang masuk ke Sungai Citarum disebabkan karena longsornya sodetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu ada sodetan kita yang kena longsoran kemarin itu, jadi sodetan itu harusnya dialihkan supaya tidak masuk ke sungai, masuk ke IPAL kita. Jadi itu ada longsoran karena memang posisi sodetan itu detail memang mudah kena longsoran di atasnya," kata Prima saat dikonfirmasi, Selasa (6/6/2023).
Prima mengklaim saat ini pihaknya tengah memperbaiki kondisi sodetan yang tergerus longsor. Selain itu, upaya pengolahan air lindi dengan sistem kimia pun sedang dilakukan.
"Saya sudah cek di lapangan dan hari ini diperbaiki, mudah mudahan ke IPAL jadi IPAL juga kita maksimalkan upaya pengelolaan air lindi dengan sistem kimia biologi dan nanti kita perbanyak untuk parameter biar jernih lagi," jelasnya.
Prima juga membantah kabar soal pencemaran tersebut yang sudah berlangsung sejak lama. Menurutnya salah satu sebab terjadinya jebolnya sodetan karena sampah yang sudah jauh melampaui kapasitas di TPA Sarimukti.
"Sejak lama yang mana dulu tapi rasanya kita sudah lakukan upaya perbaikan yang ngurus sampah ini, semua orang maunya bersih, semua orang maunya gak ada pencemaran," ujar Prima.
"Intinya kapasitas sudah melebihi 780 persen jadi kalau, ada kejadian gitu mohon toleransi waktu bekerja. Ini lagi dilakukan perbaikan sodetan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, fakta-fakta mengenai air lindi yang mencemari Sungai Citarum diungkapkan salah seorang pengurus Tim Masyarakat Peduli TPA Darurat Sarimukti, Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Bandung Raya, dan Walhi Jabar.
Pengurus Tim Masyarakat Peduli TPA Darurat Sarimukti Wahyu Darmawan mengatakan pada April 2022 pihaknya menemukan adanya aliran air lindi yang dibuang langsung ke perairan umum, aliran yang mengarah ke Waduk Cirata, Jatiluhur hingga hilir Citarum. Wahyu menduga air lindi itu dibuang secara sengaja tanpa melalui proses yang sesuai aturan.
"Yang kami sampaikan hari ini boleh jadi berbeda. Kami menyebutnya peracunan air Waduk Cirata dan Citarum oleh pengelola TPA Sarimukti," kata Wahyu kepada awak media di Sekretariat Walhi Jabar, Senin (5/6/2023).
(bba/mso)