Seorang pria tertangkap tangan menipu warga di lingkungan RW 10, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Modus terduga pelaku yang juga berdomisili sama dengan tempat ia melancarkan aksinya, yakni menyamar sebagai seorang PNS yang berdinas di lingkungan kantor Pemerintahan Desa Mekarsari.
"Soal itu (pria menyamar jadi PNS), kami sudah konfirmasi ke Pak Kades. Jadi awalnya ada aduan dari warga, kemudian ditindaklanjuti. Dia diamankan oleh Pemdes Mekarsari dan Babinsa serta Babinkamtibmas," ujar Camat Ngamprah, Agnes Virganty saat dihubungi detikJabar, Kamis (31/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar penyamaran terduga pelaku berinisial E itu semakin sempurna, ia itu bahkan melengkapi dirinya dengan seragam batik korpri berwarna biru serta seragam coklat PNS lengkap dengan atributnya.
"Jadi saat diamankan, memang dia punya seragam lengkap PNS. Langsung disita supaya jangan sampai dipakai lagi untuk melakukan kegiatan tidak sesuai kenormaan PNS. Setelah dipastikan, yang bersangkutan bukan PNS," ucap Agnes.
Kasus penipuan oleh pria yang menyamar sebagai PNS itu kemudian dimediasi oleh Pemdes Mekarsari serta Babinsa dan Babinkamtibmas dituangkan dalam bentuk berita acara.
"Sudah dimediasi, yang bersangkutan mengaku salah dan ada itikad mengembalikan apa yang sudah didapatnya dari masyarakat. Lalu membuat berita acara jangan sampai seperti itu lagi," kata Agnes.
Dari pengakuan terduga pelaku itu, ia melakukan aksi penipuan untuk mendapatkan sejumlah uang dari masyarakat. Ada juga indikasi hal itu dilakukan untuk memikat lawan jenis.
"Praktiknya dari yang bersangkutan, itu mungkin ada niat menipu lawan jenis. Kemudian ada aduan juga soal warga yang tertipu oleh oknum itu, nominalnya mencapai Rp1,5 juta, tapi sudah beritikad akan dikembalikan," kata Agnes.
Ia meminta agar masyarakat semakin waspada terhadap berbagai macam aksi penipuan dengan beragam modus. Masyarakat diminta juga melaporkan ke pihak kepolisian atau pemerintahan setempat jika ada aksi serupa.
"Sebetulnya bukan cuma nominal, tapi kan melihat juga kerugian lainnya seperti apa dan tentu meresahkan. Jangan sampai terjadi lagi, kasus ini bisa lebih parah mungkin kalau tidak ada tindakan dari aparat," tutur Agnes.
(yum/yum)