Kesedihan menyelimuti keluarga besar Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sebab seorang mahasiswi mereka meninggal dunia tepat setelah menjalani sidang skripsi. Mahasiswi bernama Dini Maelani Salsabila ini meninggal karena kecelakaan.
Dini yang merupakan mahasiswi Tadris Biologi ini meninggal setelah mengalami kecelakaan pada Selasa (29/8/2023). Satu jam sebelum peristiwa nahas itu, Dini berjuang untuk lulus sebagai sarjana dan dinyatakan lulus.
Namun Tuhan berkehendak lain, saat dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Desa Panjalin Kidul, Majalengka, Dini mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dini Maelani Salsabila baru saja lulus dan berhak menyandang gelar S.Pd melalui ujian munaqosah (sidang skripsi) saat (pada hari) kejadian. Jadi statusnya sudah dinyatakan lulus," kata Kepala Jurusan (Kajur) Tadris Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Evi Roviati, Rabu (30/8/2023).
"Hari kemarin banget, Selasa, 29 Agustus 2023 jam 16.03 WIB saya umumkan dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana pendidikan. Lalu, jam 17.30 WIB dalam perjalanan pulang dari kampus kecelakaan," ujarnya menambahkan.
Kecelakaan yang dialami Dini terjadi di Jalan Raya Gempol. Saat itu, Dini yang mengendarai sepeda motor matik hendak menyalip sebuah truk kontainer bernopol yang melaju satu arah di sampingnya.
Motor yang dikendarai Dini kemudian terpeleset hingga terjatuh ke arah kiri. Akibatnya dia langsung meninggal dunia dengan mengalami luka-luka.
"Diduga saat terjatuh ke sisi kiri itu korban terbentur ke truk kontainer tersebut. Korban meninggal di tempat," kata Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Cirebon, Kompol Ardi Wibowo.
"Korban mengalami luka salah satunya pada bagian kepala. Diduga akibat adanya benturan," kata Ardi menambahkan.
Kepergian Dini jelas membuat keluarganya begitu berduka. Ayah Dini, Sahlani (62) hanya bisa duduk terdiam sembari melihat foto putri kesayangan telah tiada. Raut kesedihan nampak jelas di wajahnya.
Sahlani ingat betul momen terakhir sebelum Dini meninggal dunia. Di hari tersebut, menurutnya Dini berpamitan pergi ke kampus untuk menjalani sidang skripsi. Berbekal doa dari kedua orang tuanya, Dini pun berangkat menuju kampusnya di Kota Cirebon.
"Pagi-pagi itu dia berangkat jam 6 pagi. Sarapan dulu. Dia permisi sama bapak sama ibu. Dia bilang 'Pak, Bu, saya mau sidang skripsi mohon didoakan'," kata Sahlani menirukan percakapannya dengan Dini saat itu.
Setibanya di kampus, Dini pun mendapat giliran untuk menjalani sidang skripsi sekitar pukul 14.00 WIB siang dan selesai pukul 16.00 WIB.
Setelah menjalani sidang skripsi dan dinyatakan lulus, Dini pun kemudian bersiap untuk kembali ke rumahnya. Sebelum pulang, Din lebih dulu menghubungi orang tuanya dan menyampaikan tentang kondisinya yang sedang sedikit mengalami pusing.
"Waktu mau pulang, pening katanya. Kata saya mau dijemput bapak nggak? Tapi katanya nggak usah, pengen pulang sendiri," kata Sahlani.
Dini pun lantas berangkat dari kampusnya untuk kembali ke rumahnya di Kabupaten Majalengka. Namun di tengah perjalanan, anak pertama dari dua bersaudara itu mengalami kecelakaan. Pihak keluarga pun pertama kali mendapat kabar tersebut dari salah satu teman kampus Dini.
"Yang dapat informasi pertama itu istri saya dari temannya Dini. Jadi ada mahasiswa yang ngabarin," ucap Sahlani.
Mendapati informasi itu, Sahlani pun langsung bergegas ke lokasi untuk memastikan kabar tersebut. Ia juga sempat mendatangi salah satu rumah sakit untuk mencari keberadaan anaknya.
"Saya telusuri di rumah sakit Arjawinangun tapi di ruang UGD nggak ada. Ternyata anak saya sudah meninggal jadi langsung dibawa ke ruang jenazah," tutur Sahlani.
Saat ini, kata Sahlani, jenazah Dini telah dikebumikan di tempat permakaman yang ada di desanya. Sahlani mengaku ikhlas atas kepergian putrinya yang meninggal akibat kecelakaan.
"Saya sebagai orang tua menerima takdir dari Allah. Saya sudah ikhlas karena ini takdir Allah," ucap Sahlani.