Pemkab Garut Lakukan Penimbangan & Pengukuran Balita Stunting di Wanaraja

Pemkab Garut Lakukan Penimbangan & Pengukuran Balita Stunting di Wanaraja

Aafi Syaddad - detikJabar
Selasa, 29 Agu 2023 21:13 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan
Foto: dok. Pemkab Garut
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar acara bertajuk Gerakan Bersama Intervensi Stunting dengan program temukan, obati, sayangi, balita stunting (TOSS). Dalam kegiatan tersebut, Rudy Gunawan dan rombongan melakukan kunjungan ke rumah warga yang memiliki balita stunting di Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja.

Acara tersebut dipusatkan di Kampung Cikole Hilir, Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Mengambil lokasi tepat di Halaman Parkir Stasiun Kereta Api Wanaraja, acara dibuka dengan Senam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Kegiatan tersebut diikuti oleh Bupati Garut Rudy Gunawan, Ketua TP PKK Kabupaten Garut Diah Kurniasari, Sekretaris Daerah (Sekda) Garut Nurdin Yana, Kepala Dinkes Garut Leli Yuliani, serta beberapa kepala SKPD dan masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekda Garut didampingi Asisten Daerah 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra, Bambang Hafidz juga mengunjungi langsung balita stunting di Desa Wanasari, termasuk beberapa SKPD dan kecamatan lainnya juga turut melakukan kunjungan langsung ke beberapa desa yang ada di Kecamatan Wanaraja.

Rudy Gunawan menjelaskan penimbangan dan pengukuran balita stunting di Kecamatan Wanaraja dilakukan dengan alat antropometri yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK). Sebanyak 2.710 alat antropometri akan disebar ke 421 desa dan 21 kelurahan.

ADVERTISEMENT

Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu balita stunting agar tumbuh menjadi anak yang sehat, soleh, dan pintar.

"Nah kami akan melakukan launchingnya hari ini, kami ini ada antropometri yang baru dari DAK ya, yang sekarang kita pergunakan," ucap Rudy dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8).

Lebih lanjut, Kepala Dinkes Garut Leli Yuliani menyampaikan acara tersebut mencakup penimbangan, pengukuran, serta pemeriksaan status imunisasi anak di Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Dilaksanakan juga pemberian makanan tambahan (PMT) berupa susu, telur, dan sembako yang merupakan pemberian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan BAZNAS Garut.

Dalam kunjungan tersebut, pihak Dinas Kesehatan melibatkan lebih dari 200 petugas untuk mendampingi tim dalam pelaksanaan kegiatan. Di Garut sendiri terdapat 4.000 posyandu yang 2.710 di antaranya belum memiliki alat antropometri.

"Kemungkinan nanti kita lihat alatnya masih bagus atau tidak, kalau memang masih bagus bisa digunakan, tapi kalau memang sudah mengalami kerusakan mungkin akan kita ajukan juga untuk anggaran di 2024," ujar Leli.

Dia mengatakan alasan dipusatkannya kegiatan ini di Kecamatan Wanaraja adalah karena kasus stunting di Kecamatan Wanaraja termasuk yang paling tinggi di Kabupaten Garut. Maka dari itu, Leli berharap kegiatan ini akan membantu memahami masalah stunting di Kecamatan Wanaraja.

Ia juga mengungkapkan kegiatan ini juga merupakan bentuk kerja sama dari berbagai pihak yang turut mendukung upaya penanggulangan stunting.

Leli menerangkan pada kegiatan kali ini, pihaknya mengunjungi 182 balita, yang dibantu oleh perwakilan SKPD dan kecamatan di Kabupaten Garut. Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini pihaknya dapat mengetahui secara jelas mengenai permasalahan stunting khususnya di Kecamatan Wanaraja. Tak hanya itu, dalam kesempatan ini pihaknya juga mengujicobakan penggunaan alat antropometri yang baru.

"Di sini ada dari Pemdanya, ASN, TNI, Polri dari baznas, seluruh elemen masyarakat juga turut mendukung, membantu, memberikan bingkisan-bingkisan sebagai bentuk tali kanyaah," ujarnya.

Di lain sisi, Camat Wanaraja Mia Herlina menyambut baik kegiatan ini dan berharap angka stunting di wilayahnya dapat turun. Pihaknya juga menekankan pentingnya kelanjutan program ini di masa mendatang dan kerja sama lintas sektor dalam menangani stunting di Kecamatan Wanaraja.

(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads