Ketua Yayasan Beri Penjelasan soal Guru SD IT Insani Mogok Ngajar

Ketua Yayasan Beri Penjelasan soal Guru SD IT Insani Mogok Ngajar

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 29 Agu 2023 15:45 WIB
Orang tua mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi
Orang tua mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

458 siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu Insani (SD IT) menjadi korban atas kebijakan Yayasan Dahira Insani yang memutus kerja secara sepihak kepada jabatan manajemen sekolah. Pihak yayasan pun mengklarifikasi terkait permasalahan tersebut.

Diketahui, fenomena guru mogok mengajar itu bermula dari adanya Surat Keputusan (SK) Yayasan Dahira Insani terkait pemecatan sepihak kepada Kepala Sekolah Muhamad Deni Irawan, Wakasek Kesiswaan Herra Taufiq dan Wakasek Kurikulum Dini Anggraeni. Keputusan itu ternyata memicu kekecewaan puluhan guru hingga mereka nekat mogok mengajar.

Ketua Yayasan Dahiru Insani Yayan Nuryadi mengatakan, permasalahan itu bermula dari miskomunikasi antara pihak manajemen dan yayasan. Meski demikian, dia tak menjelaskan secara rinci alasan pengeluaran SK tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi fenomena-fenomena yang terjadi, sempat menimbulkan masalah dan berdampak pada operasional sekolah memang berdasarkan ketidaksinergisan komunikasi kami. Kami sangat berupaya untuk terus memperbaiki proses komunikasi tersebut," kata Yayan kepada awak media di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Selasa (29/8/2023).

Guna menyelesaikan permasalahan tersebut, dia melakukan mediasi dengan orang tua, pegawai dan dewan sekolah yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan. Hasil dari mediasi tersebut, pihak yayasan memutuskan untuk mencabut SK.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan keinginan dan tuntutan-tuntutan perwakilan para pihak saat rapat mediasi maka pada hari ini kita mengabulkan tuntutan dan keinginan untuk menempatkan kembali jajaran manajemen pada jabatan struktural, para guru-guru dan staf pengajar sebagaimana mestinya dan para staf karyawan lainnya dalam jabatan pelaksana seperti biasanya," ujarnya.

Terkait pembelajaran para siswa yang terdampak, dia memastikan, KBM akan kembali berjalan normal pada Rabu (30/8/2023) besok. Surat Keputusan soal pemecatan jabatan menejemen pun, kata dia, telah resmi dicabut.

Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SDIT Insani Herra Taufiq yang juga korban pemecatan sepihak menanggapi hasil mediasi tersebut. Dia mengatakan, Disdik pun akan tetap mendampingi SD IT.

"Insyaallah kami menjalankan sesuai hasil kesepakatan dari mediasi tadi, yaitu pencabutan surat pemberhentian manajemen dan mengembalikan kepada posisi semula, pengembalian tugas dan fungsi guru serta kembalinya kegiatan belajar mengajar di hari besok, adapun pembahasan lain akan diselesaikan pihak manajemen sekolah bersama yayasan dengan pendampingan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi," kata Herra.

Tanggapan Dinas Pendidikan dan DPRD Kota Sukabumi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Punjul Saeful Hayat menambahkan, kejadian ini harus menjadi yang terakhir di dunia pendidikan. Pihaknya pun tak akan segan-segan memberlakukan sanksi.

"Ya kita akan lakukan (sanksi) sesuai dengan peraturan UU. Tentunya ini menjadi pembelajaran bagi semua dan alhamdulillah saya lihat bahwa semua ini berangkat dari niat baik semua pihak cuma kliknya di komunikasi," kata Punjul.

Pihaknya juga mengimbau kepada yayasan agar tidak mementingkan ego hingga mengakibatkan para siswa menjadi korban. "Kepada para pengelola sekolah maupun pengajar bagaimana menyediakan jembatan yang baik sehingga tidak menjadikan siswa jadi korban dari ego masing-masing," ujarnya.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lukmansyah yang juga hadir saat mediasi mengapresiasi langkah cepat penyelesaian masalah tersebut. Dia berharap tak ada lagi kejadian serupa yang mengorbankan pendidikan anak-anak.

"Saya berharap semua pihak yang ada di Kota Sukabumi terutama sekolah swasta bisa jauh lebih humanis antara pihak pengelola dan yayasan sehingga miskom ini nggak lagi terjadi karena kota kita bergerak di bidang jasa pelayanan pendidikan sehingga pendidikan nomor satu buat kita. Kebayang kalau ada kejadian ini malu buat kita. Kita sudah mediasi semua pihak akhirnya bisa terselesaikan," kata Lukmansyah.

"Insyaallah besok skolah sudah mulai buka kembali dan aktivitas normal. Tadi saya tekankan besok harus sekolah normal," tegasnya.

(mso/mso)


Hide Ads