Ayah Rekam-Aniaya Anak Kandung, Psikolog Sebut Mirip Gejala Baby Blues

Ayah Rekam-Aniaya Anak Kandung, Psikolog Sebut Mirip Gejala Baby Blues

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 29 Agu 2023 12:30 WIB
Polisi menangkap E alias Andi (34) pelaku penganiayaan kepada anak kandung di Sukabumi.
Polisi menangkap pelaku penganiayaan anak di Sukabum (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

E alias Andi (34) menganiaya anak kandungnya sendiri yang masih berusia 3 tahun. Ironisnya ia merekam sendiri adegan penganiayaan itu dan mengunggahnya ke media sosial. Apa kata psikolog soal perilaku Andi tersebut?

Dikdik Hardy, tenaga ahli psikologi pada Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi mengatakan, perilaku Andi mirip gejala Baby Blues yang biasa terjadi pada perempuan.

"Mestinya diperiksa dulu pelakunya, biasanya ini itu mirip babby blues pada perempuan. Itu sebenarnya ada masalah di personalnya, saat si anak yang jajan merengek ini jadi trigger (pemicu). Akhirnya kalau kondisinya seperti itu, kontrolnya melemah ya sudah (terjadi). Itu bisa dianiayanya bisa sampai luka, bisa sampai apa," kata Dikdik kepada detikJabar, Selasa (29/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya soal pemicu cemburunya pelaku pada istrinya, Dikdik juga menduga hal itu merupakan salah satu penyebab terjadinya keberingasan Andi terhadap anak kandungnya.

"Bisa jadi begitu jadi itu kompensasi terhadap istrinya, kekesalannya dialihkan, tapi memang yang kalau tahu kondisi sebenarnya harus diperiksa dulu tuh. Jadi kalau diperiksa baru ketahuan, ini cuma peluang-peluangnya ya, dia harus diperiksa gejala psikologis mau tidak mau kalaupun terjerat kekerasan terhadap anak ujungnyakan balik lagi, nah nanti dampak ke pola asuh, anaknya masih kecil sayang, kemudian nanti ada konsekwensi lagi, anak akan melihat image negatif ayahnya kasar kemudian ditahan," papar Dikdik.

ADVERTISEMENT

Dampak Terhadap Anak

Kemudian soal anak, dampak psikologis yang dialami anak juga menurut Dikdik akan kompleks. Ada gambaran buruk yang akan dirasakan anak ketika dia besar nanti.

"Tentang bagaimana mempunyai orang tua yang kasar dan kemudian ditahan, image buruk bagi dirinya. Harusnya ditangani benar-benar. Harus ada pendampingan, harus ditelusuri begini apakah kekerasan terpola. Kalau berulang akan jadi traumatis, kemudian nanti pengasuhan harus beralih, ke bibi, paman masih dari lingkaran keluarga, terus nanti pendampingannya bukan ke anaknya tapi ke pengasuh berikutnya," pungkas Dikdik.

(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads