Kabupaten Subang menjadi salah satu daerah di Jawa Barat dengan tingkat kualitas udara tidak sehat atau polusi buruk. Atas hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang pun akan melakukan dengan cara rekayasa cuaca.
Bupati Subang Ruhimat mengatakan, Pemkab Subang saat ini telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat untuk mengupayakan pengurangan polusi buruk dengan cara melakukan rekayasa cuaca.
Namun, menurut Ruhimat, hal tersebut belum dapat dilakukan. Sebab di langit Subang dalam beberapa hari ke belakang belum terdapat awan yang dapat menghasilkan hujan buatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru saja kemarin saya bertemu dengan ketua BNPB pusat, diantaranya sedang diupayakan untuk rekayasa cuaca. Namun, sayang sekali kemarin hasil daripada apa yang dilakukan rekayasa cuaca belum ditemukan awan-awan yang bisa menghasilkan hujan buatan, sehingga percuma mau dilakukan pun," ujar Ruhimat di Subang, Senin (28/8/2023).
Meski demikian, Ruhimat mengungkap bahwa pihaknya dan BNPB pusat akan terus mencoba membuat rekayasa cuaca hingga dapat dilakukan proses hujan buatan.
"Mudah-mudahan dua sampai tiga hari ke depan akan tetap dicoba paling tidak cuaca yang buruk udara yang buruk kalau ada air hujan bisa diatasi," ungkapnya.
Agar tak terjadi terus menerus masuk dalam daerah dengan kategori polusi yang buruk, Pemkab Subang sudah merencanakan penanggulangan dengan jangka panjang yakni membuat seputar Kota Subang layaknya memiliki kebun tepat di tengah-tengah pusat kota.
"Kita akan mengambil langkah dengan penanaman pohon di daerah Ranggawulung, sehingga harapannya 50 sampai 60 tahun ke depan mudah-mudahan lokasi yang ada di samping Gedung Budaya Subang seperti halnya yang berada di Kebun Raya Bogor," kata Ruhimat.
(dir/dir)