Apresiasi Program OPOP Jabar, Wapres: Demi Ekonomi Maju di Masa Mendatang

Apresiasi Program OPOP Jabar, Wapres: Demi Ekonomi Maju di Masa Mendatang

Erika Dyah - detikJabar
Minggu, 27 Agu 2023 21:09 WIB
Pemprov Jabar
Foto: Pemprov Jabar
Jakarta -

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menekankan pentingnya program pemberdayaan pesantren One Pesantren One Product (OPOP). Program ini dinilai dapat membuka peluang Pembangunan ekonomi baru, menyediakan lapangan pekerjaan, hingga menumbuhkan perekonomian di masa mendatang.

Ma'ruf Amin mengatakan sebelumnya peran pesantren menitikberatkan pusat pengembangan Islam dan ulama saja. Namun, saat ini fokus pesantren mulai berkembang meliputi pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

"Hal ini harus terus didorong demi pertumbuhan ekonomi maju di masa mendatang, mengingat peluang ekonomi dari pemberdayaan pesantren belum populer," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin mendorong terus peran-peran pesantren ini ke depan sebagai bagian dari usaha pengembangan ekonomi baru yang selama ini tidak dianggap sebagai potensi ekonomi," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, program OPOP menjadi salah satu upaya mewujudkan visi Jabar Juara Lahir dan Batin melalui pemberdayaan pesantren. Program ini memberikan kesempatan kepada pesantren untuk mengembangkan bisnis agar dapat mandiri secara ekonomi.

ADVERTISEMENT

Adapun target program OPOP meliputi 5.000 pesantren dalam kurun waktu lima tahun kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum (RINDU). Kini targetnya sudah terpenuhi.

Selama empat tahun bergulir, 2.844 pesantren sudah tergabung dalam program OPOP dan pada 2023 tercatat 2.174 yang bergabung. Dengan demikian pesantren yang ikut serta dalam program OPOP mencapai 5.018.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar, nilai transaksi dari tahun ke tahun pada acara temu bisnis OPOP relatif tinggi. Pada OPOP 2020 dengan peserta 500 pesantren, transaksi bisnis mencapai Rp 21 miliar. Sedangkan pada 2021 dengan peserta 1.000 pesantren mencapai Rp 136,5 miliar dan 2022 dengan peserta 270 pesantren nilai transaksi mencapai Rp 42,1 miliar.

"Saya melihat bagaimana ekonomi UMKM dibangun melalui basis pesantren dan ada yang sudah sampai ekspor ke luar negeri," tuturnya.

"Banyak juga yang mempekerjakan dan memberdayakan masyarakat. Hasil-hasil produk masyarakat juga bisa dihilirisasi oleh pelaku usaha UMKM," sambungnya.

Untuk diketahui, apresiasi ini disampaikan Ma'ruf dalam kunjungannya ke Pesantren Buntet di Kabupaten Cirebon. Ia mengunjungi lokasi tersebut bersama Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum pada Jumat (25/8).




(ega/ega)


Hide Ads