KBM Daring Sekolah di Sekitar TPA Sarimukti Diperpanjang

KBM Daring Sekolah di Sekitar TPA Sarimukti Diperpanjang

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 25 Agu 2023 16:30 WIB
Siswa SD Sarimukti Bermain di Lingkungan Sekolah Selama KBM Daring
Siswa SD Sarimukti Bermain di Lingkungan Sekolah Selama KBM Daring (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Asap kebakaran TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menyelimuti permukiman. Aktivitas masyarakat pun jadi terganggu.

Sepekan berlalu kebakaran belum kunjung padam. Api membakar gunungan sampah sejak Sabtu (19/8). Hingga Jumat (25/8/2023) area yang terbakar semakin meluas dengan membakar semua zona TPA Sarimukti.

Tian Permana (6), bocah yang bermukim di dekat Kantor Desa Sarimukti, kini sedang menikmati waktu senggang. Sebab sejak dua hari lalu, sekolahnya menerapkan KBM daring dampak asap pekat kebakaran tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah dua hari libur, soalnya ada asap kebakaran. Asapnya masuk ke kelas, nggak enak rasanya eungap (pengap)," kata bocah kelas 1 SD Negeri Sarimukti, saat ditemui, Jumat (25/8/2023).

Ia akan menjalani KBM daring sampai 2 September mendatang. Pelaksanaan KBM daring memang diperpanjang sebab sebelumnya hanya akan diterapkan selama dua hari.

ADVERTISEMENT

"Kemarin dikasih tahu sama guru, sekolahnya di rumah sampai 2 September. Tapi sebetulnya lebih enak sekolah, bisa ketemu teman-teman," kata Tian.

Lain dengan Tian, Aas Serawati (15), siswa kelas 10 SMK Negeri 1 Cipatat. Ia dan teman-teman sekolahnya memang saat ini sedang menjalani KBM daring, namun waktunya belum ditentukan sampai kapan.

"Kemarin informasinya sampai Senin (28/8/2023), tapi katanya mau diperpanjang lagi. Jadi belum pasti tanggal berapa selesai KBM daringnya," kata Aas.

Kendati sedang menjalani KBM daring, ia tetap keluar rumah untuk menjadi relawan di posko kesehatan Desa Sarimukti yang menangani warga terdampak asap kebakaran TPA Sarimukti.

"Jadi relawan, dari Pramuka sekolah. Memang ada perintah dari pembina buat membantu. Sehari-sehari, jadi gantian dengan teman yang lain," kata Aas.

Saat bertugas menjadi relawan, ia diwajibkan memakai masker demi meminimalisir paparan dari asap kebakaran yang mengandung racun dan memicu Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

"Terasanya nggak enak, pengap. Terus bikin tenggorokan sakit, pedih di mata. Ini pakai masker juga harus dua lapis biar nggak terhirup," kata Aas.

Dinas Pendidikan (Disdik) KBB memperpanjang penerapan KBM dari di 7 sekolah Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat dari rencana awal yang diterapkan selama dua hari sejak Selasa (22/8/2023).

"Sampai hari ini masih daring. kita ikuti keputusan pemerintah daerah terkait kedaruratan. Selama masih status darurat atau membahayakan kesehatan siswa maka pembelajaran tetap secara daring," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Rustiyana.




(dir/dir)

Sorot Jabar

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjabar


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads