Warga di tiga Kecamatan di Kabupaten Cianjur mulai terdampak musim kemarau. Bahkan sumber air yang mulai mengering membuat warga kini mengalami kesulitan air bersih.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis, mengatakan ada sekitar delapan kecamatan di Cianjur yang merupakan daerah rawan kekeringan setiap memasuki musim kemarau.
Namun, saat ini yang sudah mulai mengalami kekeringan tercatat ada tiga kecamatan yakni Cilaku, Sukaluyu, dan Haurwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang langganan kekeringan setiap musim kemarau itu Kecamatan Cilaku, Mande, Karangtengeng, Ciranjang, Bojongpicung, Cibeber, Haurwangi, dan Cikalong. Tapi laporan yang kami terima ada sekitar 3 kecamatan yang mulai terdampak," kata dia, Jumat (25/8/2023).
Rudi mengatakan pihaknya juga sudah menerjunkan tim dari BPBD hingga Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk memeriksa kondisi sumber air di wilayah lainnya, terutama yang rawan kekeringan.
"Kita juga cek di wilayah lain. Karena dikhawatirkan sudah ada yang terdampak kekeringan tetapi belum melakukan laporan," kata dia.
Dia menyebut mengantisipasi hal tersebut, BPBD berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyuplai air bersih. "Kita akan pasok air bersih ke daerah yang memang terdampak kekeringan," kata dia.
Terkait status siaga bencana, lanjut Rudi, Pemkab saat ini belum menetapkan status tersebut namun telah mengeluarkan surat imbauan.
"Status siaga bencana kekeringan belum dikeluarkan. Tapi kalau imbauan untuk mencegah dan melakukan penanganan oleh setiap dinas hingga tingkat kecamatan sudah dikeluarkan," kata dia.
Di sisi lain, Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri, mengatakan sejak 14 Agustus 2023, permohonan air bersih masuk ke PMI dari beberapa wilayah diantaranya Kecamatan Cilaku, Sukaluyu, Haurwangi, dan Cikalongkulon.
"Kami juga sudah menerima laporan terkait kekeringan di musim kemarau ini. Bahkan tercatat sudah ada 12 titik yang memohon bantuan air bersih dengan total jiwa mencapai 6.000 jiwa," kata dia.
Menurutnya PMI menyiapkan 1 truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter air untuk mendistribusikan air bersih ke daerah yang terdampak kekeringan.
"Setiap harinya satu truk tangki kita turunkan untuk mendistribusikan 5.000 liter air bersih. Kalau memang nanti semakin banyak, kami akan tambah lagi armada untuk membantu warga yang mengalami kekeringan," kita dia.
"Kami juga tetap melakukan distribusi air bersih ke wilayah Cugenang dan sekitarnya yang merupakan daerah terdampak bencana gempa. Sebab ada beberapa wilayah yang juga masih kekurangan air bersih," pungkasnya.
(dir/dir)