Tiga kecamatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengalami kekeringan yang berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari warga. Ketiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cijulang, Kecamatan Parigi, dan Kecamatan Mangunjaya.
Kekeringan yang melanda wilayah ini telah menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan rumah tangga seperti mandi, mencuci, dan lain-lain. Selain itu, sawah-sawah di daerah ini juga mengalami kekeringan, mengancam produktivitas pertanian setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Pangandaran, Supiatno, menyatakan peningkatan kasus kekeringan cukup signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun alhamdulillah permintaan air bersih masih tercover oleh BPBD. Artinya pemenuhan kebutuhan air masyarakat untuk daerah kekeringan masih bisa ditangani," ucap Supianto kepada detikJabar, Rabu (21/8/2024).
Ia menambahkan, jika kasus kekeringan semakin meluas, pihaknya akan meminta bantuan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk PDAM.
Desa yang terdampak paling parah adalah Desa Margacinta di Kecamatan Cijulang, di mana permintaan air bersih terjadi setiap hari. Desa lainnya yang juga terdampak adalah Desa Batukaras (Kecamatan Cijulang), Desa Cintaratu, Desa Karangbenda, Parakanmanggu (Kecamatan Parigi), dan Kecamatan Mangunjaya.
Selain itu, area pesawahan juga terkena dampak kekeringan karena sebagian besar sawah di Pangandaran bergantung pada air hujan. Akibatnya, para petani belum dapat menggarap sawah mereka.
Sawah di Pangandaran Terancam Gagal Panen
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Yadi Gunawan, mengatakan potensi gagal panen memang ada, namun ia belum melakukan pengecekan lebih lanjut terkait luas lahan yang terdampak.
Yadi mengatakan lahan sawah yang sangat kurang pasokan air memang berpeluang gagal panen. Luasnya sampai 105 hektare. Selain itu, proses pengairan ke Bendungan Leuwikeris juga bisa berdampak ke pengairan sawah di Kabupaten Pangandaran. Terutama di daerah Mangunjaya dan Padaherang.
"Waktunya sekitar dua bulan, itu pasti berpengaruh. Bisa saja menyebabkan gagal panen," ucapnya.
(iqk/iqk)