Penggunaan Bom Air untuk Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti Masih Dikaji

Penggunaan Bom Air untuk Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti Masih Dikaji

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 24 Agu 2023 17:45 WIB
Kebakaran TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat
Kebakaran TPA Sarimukti (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung -

Upaya pemadaman kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti masih terus dilakukan. Hingga hari keenam, api masih berkobar di gunungan sampah TPA yang berada di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, saat ini segala upaya dilakukan untuk mencari solusi memadamkan api yang melahap hampir 12 hektare area TPA Sarimukti. Bahkan rencana penggunaan bom air dibahas untuk memadamkan api.

Meski begitu, Setiawan mengungkapkan, penggunaan bom air tersebut masih dikaji. Sebab upaya pemadaman kebakaran harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan efek buruk bagi lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedang berupaya bagaimana mengatasinya. Tapi memang harus hati-hati, kalau kita main padamkan saja dengan air. Artinya air lindi dari sampah pun akan semakin banyak. Hal seperti ini kita kaji terus," kata Setiawan, Kamis (24/8/2023).

"Kita lakukan mana yang paling cepat, efektif, efisien," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selain mengkaji cara untuk memadamkan api, petugas di lapangan menurutnya juga terus menghitung arah angin yang membuat api terus berkobar dan menimbulkan kepulan asap. "Kita harus lihat juga arah angin dan sebagainya," singkatnya.

Per hari ini, kebakaran TPA Sarimukti semakin meluas hingga terjadi di semua zona yang kini diamuk si jago merah. Diawali dari api yang membakar sampah di zona 4, merembet ke zona 3, lalu merembet lagi ke zona 2, dan terbaru api juga melalap sampah di zona 1.

"Kondisi saat ini, kita lihat api dan asap masih terlihat. Sekarang semua zona terbakar, sudah merembet ke zona 1. Total lahan terbakar sekitar 12 hektare," ujar Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Arief Perdana.

Saat ini penanganan difokuskan pada pemadaman api yang ada di zona 2 dan zona 1. Ada tujuh unit armada pemadam kebakaran yang diterjunkan namun jumlahnya masih jauh dari kata ideal.

"Sekarang mencoba menangani yang di zona 1 dan zona 2. Nah untuk di zona 3 dan zona 4 api sudah mengecil cuma memang asap yang ditimbulkan kita tidak bisa atasi," ucap Arief.

Arief mengatakan rambatan api yang membakar semua zona TPA Sarimukti berada di bawah tumpukan sampah. Hal itu terindikasi dari asap berwarna putih yang mengepul.

"Kalau lihat asapnya, yang kami perkirakan di bawah tumpukan sampah ini masih ada bara karena akumulasi gas metannya itu ada di bawah. Namun tidak terlalu dalam karena TPA kita ini karakternya basah. Di bawahnya juga masih ada air dari masukan air sungai sekitar," kata Arief.

"Tapi memang sesekali api juga menyala di permukaan, nah itu biasanya asap berwarna hitam. Kalau asapnya hitam, itu plastik yang terbakar karena mengandung karbon," tambahnya.

Penanganan kebakaran menjadi sangat lama dan sulit karena minimnya armada pemadam kebakaran serta luasnya area yang terbakar.

"Kesulitannya terutama karena area yang terbakar itu luas, kemudian angin kencang, dan minimnya armada. Mungkin kalau ada minimal 20, bisa lebih cepat," tutur Arief.

(bba/mso)


Hide Ads